Mohon tunggu...
Halim Pratama
Halim Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - manusia biasa yang saling mengingatkan

sebagai makhluk sosial, mari kita saling mengingatkan dan menjaga toleransi antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wali Songo dan Semangat Mengedepankan Toleransi

29 Desember 2019   07:37 Diperbarui: 29 Desember 2019   07:40 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi - idntimes.com

Beberapa tahun ke belakang, banyak sekali kelompok-kelompok intoleran bermunculan. Ironisnya, mereka seringkali membawa atribut agama Islam ketika melakukan perilaku intoleran.

Bahkan mereka seringkali juga melakukan persekusi ke kelompok minoritas, hanya karena persoalan berbeda keyakinan atau pandangan. Aksi semacam ini, tidak bisa dilihat berdiri sendiri. Kemunculan kelompok intoleran ini, justru akan menyuburkan bibit radikalisme yang bisa mengarah pada perilaku teror.

Padahal, kalau dilihat dari sejarah Islam masuk ke Jawa ketika itu, Wali Songo tidak pernah membawa kekerasan dalam penyebaran Islam. Wali Songo juga tidak pernah membawa kebencian kepada masyarakat lokal ketika itu.

Yang ada justru sebaliknya. Islam bisa merangkul masyarakat dan masyarakat juga menerima Islam dengan tangan terbuka. Karena itulah akulturasi Islam dengan Hindu, Islam dengan Budha, Islam dengan Jawa, dan Islam dengan yang lainnya bisa kita lihat jejaknya hingga saat ini.

Ceramah-ceramah yang dilakukan oleh Wali Songo juga sangat menyejukkan. Tidak pernah menjelekkan pihak lain. Tidak pula mengkafirkan pihak lain hanya karena mempunyai latar belakang yang berbeda.

Penyebaran Islam di Indonesia tidak seperti di tempat lain yang dihiasi perang. Penyebaran Islam melalui Wali Songo sangat santun. Penyebaran Islam melalui pendekatan budaya, membawa transformasi yang sangat sangat nyata di tengah masyarakat. Masuknya Islam di tanah Jawa, juga tidak merusak kebudayaan Jawa itu sendiri. Keduanya bisa saling sinergi satu sama lainnya.

Penyebaran Islam yang mengedepankan pendekatan budaya tanpa kekerasan, membuat masyarakat menerima Islam dengan tangan terbuka. Sunan Kalijaga ketika itu, seringkali menggunakan wayang kulit untuk menyebarkan agama Islam.

Sunan Kalijaga juga menggunakan pendekatan alat music tradisional. Bahkan, sunan Kalijaga sering menciptakan tembang untuk menyebarkan Islam. Dan tembang yang diciptakan ketika itu masih sangat fenomenal hingga saat ini. Lagu gundul-gundul pacul, lir ilir dan sulu-sluku bathok adalah beberapa contoh tembang yang diciptakan.

Wali Songo mengenalkan Islam sebagai agama yang mengedepankan kedamaian. Islam juga mengedepankan rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama.

Hal yang sama pun juga dilakukan oleh Rasulullah SAW. Islam yang damai di tanah Jawa ini kemudian banyak dikenal sebagai Islam Nusantara.

Mari kita belajar semangat Islam yang sejuk tersebut. Sesama muslim dan sesama umat beragama yang lain, tidak boleh saling mencaci dan membenci. Stop ujaran kebencian yang masih terjadi hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun