Sengketa pilpres telah berakhir. Mahkamah Konsitutusi memutuskan menolak segala gugatan dalam sengketa pilpres yang diajukan. Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman mengakui bahwa putusan MK tidak bisa memuaskan semua pihak. Pususan MK diharapkan tidak dijadikan bahan untuk saling caci di dunia maya dan dunia nyata. "Untuk itu, kami mohon jangan dijadikan ajang untuk saling menghujat dan saling memfitnah," kata Anwar.
Pernyataan ketua MK ini memang harus jadi renungan bersama. Karena di tahun politik ini, caci maki dan ujaran kebencian yang berhubungan dengan politik begitu masif terjadi.Â
Hal ini ditujukan untuk menjatuhkan elektabiltas pasangan calon. Usai pencoblosan pun, kebencian masih begitu masif. Ajakan untuk unjuk rasa, mosi tidak percaya, tidak percaya dengan pemerintahan dan segala macamnya terus digulirkan ketika itu. Kini, putusan MK telah final. Semua pihak harus menghormati putusan MK.
Respon kedua pasangan calon usai putusan MK, diharapkan juga bisa jadi komitmen bersama untuk tidak lagi menebar kebencian. Karena usai putusan MK, tidak lagi ada kubu 01 ataupun 02.Â
Diharapkan friksi yang selama ini terjadi, sudah hilang setelah putusan. Mari kita tetap optimis menatap Indonesia kedepan, dengan tetap saling bergandengan tangan, saling bersatu, dan tetap menghargai keberagaman yang ada di Indonesia.
Mari kita optimis menatap Indonesia kedepan. Tantangan yang akan dihadapi negara ini sangat besar. Ancaman radikalisme harus dilawan dengan komitmen semua pihak.Â
Dampak perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, juga membutuhkan kekuatan seluruh rakyat, agar Indonesia bisa menghadapinya. Bersatu merupakan kunci untuk bisa menjadi besar. Bersatu merupakan kunci untuk menghadapi segala tantangan yang ada.
Sejarah telah membuktikan dengan cara bersatu, Indonesia bisa merdeka dari penjajahan. Dengan cara bersatu mahasiswa bisa menggulingkan pemerintahan orde baru. Karena itulah, sudahi segala permusuhan dan caci maki.Â
Disamping tidak gunanya, justru akan semakin menjauhkan tali persaudaraan antar sesama. Bukankah kita sama-sama makhluk Tuhan, yang diciptakan untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya?Â
Siapapun presidennya, negeri ini tidak akan maju jika rakyatnya tidak optimis dan bersatu. Semuanya harus saling bergandengan tangan, untuk mewujudkan mimpi-mimpin Indonesia yang belum terwujud. Salam persatuan.