Mohon tunggu...
Halim Mumtaz
Halim Mumtaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penikmat Kopi, Penyuka Buku

Simple man with a big dream

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bagasz, Perjalanan Karir Penyiar Kondang Asal Yogya

11 Desember 2021   00:00 Diperbarui: 11 Desember 2021   19:05 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kak Bagasz Ketika Melakukan Siaran Di Radio Jiz Fm, Yogyakarta / Dokpri

YogyakartaPenyiar radio merupakan pekerjaan yang mungkin sedikit peminatnya di era digital ini, bukan tanpa alasan karena saat ini  mudahnya mencari berita di internet, mendengarkan lagu via aplikasi streaming, dan hal lainnnya, sehingga menjadikan penyiar radio merupakan pekerjaan yang dianggap kurang bergengsi, padahal jelas penyiar radio mendapatkan tempat tersendiri di kalangan pendengar setia.

Bagas Wicaksono atau yang kerap disapa kak Bagasz merupakan salah satu praktisi dalam pekerjaan penyiar radio, beliau adalah penyiar kondang dari JIZ FM atau 89.5 FM, studio radio ini terletak di Sonosewu, kota Yogya. Penyiar ini terkenal dengan gayanya yang nyentrik dan suaranya yang serak-serak basah, membuat kak Bagasz mudah dikenali karena ciri khas suara tersebut. Beliau sudah berkecimbung lama di dunia radio dari tahun 2004 di mulai dengan menjadi penyiar biasa hingga saat ini menjadi Music Director. 

“Awal mula aku kenal dunia Penyiar adalah karena ada kenalan anak radio waktu itu, aku ngeliat mereka banyak fans, fun dan akhirnya aku tertarik masuk ke dunia radio, awalnya tahun 2004 aku mulai daftar penyiar di sana sini, test di beberapa radio sempat gagal, cuma sampai test vocal. Setelah berulang kali ikut test akhirnya aku keterima di radio Sonora FM“ ujar Bagasz ketika diwawancarai, Jumat (10/12)

Suka duka dunia radio tentu sudah kak Bagasz rasakan semua, mulai dari harus siaran pagi buta dan lain sebagainya, tapi tentu hal itu bukan penghalang bagi kak Bagasz yang sudah mencintai pekerjaan yang sudah ia jalani kurang lebih 17 tahun, seperti yang diutarakan kak Bagasz.

“Kalo dibilang suka dukanya, jelas banyak sukanya karena aku happy menjalani pekerjaan sebagai Penyiar, yang membuat aku suka itu, pendengar menganggap kita sebagai pakar, seolah-olah kita tahu tentang banyak hal. Sukanya lagi sebagai Penyiar, suaraku banyak dikenal orang sehingga aku bisa dapat banyak kesempatan (side job). Aku bisa dapat job sebagai MC, dubber dan lain-lain. Kalo dukanya, mungkin kalo siaran pas jadwal pagi buta atau malam banget. Pernah juga aku dapat siaran 24 jam dari jam 12 siang sampai jam 5 pagi esok hari. Wah badan jadi capek banget“ ujar kak Bagasz sambil tertawa.

Setelah menjadi penyiar, kak Bagasz mulai menempati posisi sebagai MD (Music Director). Music Director sendiri adalah seorang yang memegang peranan dalam dunia radio sebagai pemilih musik yang akan didengarkan ke pendengar sesuai dengan target audien dari radio, seperti yang diutarakan kak bagasz. 

“Aku setelah jadi penyiar sampai tahun 2007 terus diangkat menjadi MD di Sonora FM lalu aku mengajukan resign. Singkat cerita akhirnya tahun 2010 masuk ke JIZ FM menjadi MD juga sampai sekarang. MD itu tugasnya menyusun lagu, menyeleksi lagu atau menyortir lagu, terus disesuaikan dengan format JIZ FM mau dibawa kemana berdasarkan audien” ujar kak Bagasz menjelaskan

Tidak lupa kak Bagasz memberikan saran kepada orang yang mau menggeluti dunia penyiaran radio yaitu : 

“Buat yang pingin jadi penyiar yang pasti harus sering latihan vocal, sering baca berita untuk menambah wawasan, sering mendengarkan radio. Dengan latihan vocal kita bisa membentuk suara kita, bagaimana misalnya menyapa audien di radio, juga belajar intonasi yaitu nada bicara, artikulasi kejelasan berbicara, intinya jangan pernah lelah belajar public speaking, cara belajarnya bisa lewat YouTube atau mana saja karena sekarang mudahkan belajar public speaking, tinggal ditekuni saja” ucap kak Bagasz

Dalam test penerimaan calon penyiar, test awal adalah kemampuan dasar vocal setelah lolos test ini, dilakukan test lanjutan sehingga benar-benar diterima menjadi penyiar. Untuk mengasah kemampuan kita dalam olah vocal dapat dilatih di radio komunitas yang banyak tersebar di sekolah maupun kampus-kampus. Penyiar radio tidak harus lulusan Universitas tetapi teman-teman dari Sekolah Menengah Atas dapat diterima bekerja sebagai penyiar asal mempunyai kemampuan.

Inilah sekelumit pengalaman karir penyiar kondang asal Yogya, Bagas Wicaksono. Untuk pembaca kompasiana silahkan berkenalan langsung ke studio JIZ FM maupun melalui Instagramnya @bagasz 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun