Mohon tunggu...
Halim Adrian Putra
Halim Adrian Putra Mohon Tunggu... Freelancer - S1 Ilmu Komunikasi Dan Penyiaran Islam

Pemerhati Sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bjorka: Koboisme atau Heroisme?

18 September 2022   09:26 Diperbarui: 18 September 2022   10:02 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNNIndonesia

Menjelang akhir tahun 2022 ini bangsa Indonesia mengalami dinamika sosial yang menyita perhatian. Dimulai dengan  kasus pembunuhan Almarhum Brigadir J yang dibumbui drama cukup alot, adapula cerita demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, terbaru ada aksi cyber yang dilakukan oleh seseorang yang mengaku sebagai Bjorka.

Istana Negara Tidak Tinggal Diam.

Terhadap aksi cyber yang dilakukan oleh Bjorka ini, Istana Negarapun tidak tinggal diam. perangkat-perangkatnya pun berang karena pejabatnya diretas, mereka mengatakan akan mengcounter balik aksi cyber yang dilakukan Bjorka tersebut dengan dasar pelanggaran UU ITE.

Apa itu Koboisme dan Heroisme?

Menurut KBBI, Koboisme berarti suka hidup ke koboi-koboian. Koboi sendiri bermakna orang yang bertindak seenaknya sendiri (melanggar aturan, menghakimi sendiri, suka berkelahi, dan sebagainya). Sementara Heroisme bermakna keberanian dalam membela keadilan dan kebenaran, dalam artian kepahlawanan.

Bjorka Adalah Netizen.

Menurut penulis, Bjorka merupakan salah satu netizen. Aktifitas yang dilakukannya pun umum dilakukan netizen lainnya di media sosial, seperti mengomentari sebuah fenomena yang sedang terjadi, lalu memberikan pandangan meskipun pandangan yang sampaikan bernada kritik.

Akan tetapi, aksinya tersebut bisa dibilang "anti mainstream" dari kebanyakan netizen lainnya. Tindakan kritik yang dilakukannya mengarah pada pembocoran data pribadi beberapa pejabat negara seperti ketua DPR RI Puan Maharani, Menkominfo Johny G Plate, hingga Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tak luput dari aksi cybernya. Hal inilah yang dirasa sebagian tokoh pejabat sebagai pelanggaran privasi, karena menurut mereka ada UU ITE yang berlaku. Di samping UU ITE, juga telah ada Peraturan Menteri (Permen) No 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP).

Aksinya Menimbulkan Pro dan Kontra

Aksi cyber yang dilakukan Bjorka ini menimbulkan pro dan kontra dipublik Indonesia. Ada yang menganggap aksinya tersebut merupakan koboisme karena meretas data pejabat publik semaunya, ada juga yang menganggap aksinya tersebut sebagai heroisme karena beberapa kali ia menyuarakan aspirasi dan kritikan masyarakat kepada pemerintah.

3 Pelajaran yang dapat diambil

Dalam fenomena ini, ada tiga pelajaran  yang bisa diambil. Pertama, seperti halnya yang disampaikan oleh Anggota DPR RI, Mardani Ali Sera pada acara Catatan Demokrasi TV ONE, kejadian ini mestinya menjadi evaluasi bagi pemerintah supaya memperbaiki sistem yang ada. Munculnya fenomena Bjorka yang menerobos data pribadi pejabat menandakan masih lemahnya sistem pertahanan cyber di Indonesia. Mestinya ada perbaikan yang dilakukan.

Kedua, dari sisi aspirasi masyarakat, Bjorka telah bantu menyampaikan aspirasi masyarakat, seperti mengkritik kenaikan harga BBM, lalu ia juga mengkritik ketua DPR RI Puan Maharani yang merayakan ulang tahun ditengah aksi demo, dan beberapa tokoh lainnya seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DKI Anies Baswedan, dan beberapa pegiat media sosial tak luput dari kritikannya. Banyak yang mengartikan bahwa yang dilakukan Bjorka telah mewakili aspirasi masyarakat Indonesia. Terbukti dengan banyaknya dukungan netizen di berbagai platform media sosial kepadanya.

Ketiga, bisa jadi munculnya Bjorka ini merupakan upaya pengalihan isu terhadap kejadian besar di negeri ini yang sedang berlangsung yakni kasus pembunuhan Almarhum Brigadir J, dan kenaikan harga BBM yang baru saja ditetapkan pemerintah Indonesia.

Jangan Lupakan Isu Kejadian Lainnya!

Seyogiyanya kita harus tetap jeli dalam menerima isu kejadian yang beredar. Jangan sampai karena satu isu kejadian, kita lupa dari isu-isu kejadian lainnya yang juga memerlukan perhatian.

Siapakah Bjorka?

Mengakhiri tulisan ini, jika ditanya siapakah Bjorka? apakah aksinya tergolong koboisme atau heroisme? jawabannya, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya karena ruang publik merupakan ruang penilaian terbuka. Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun