Mohon tunggu...
Munawar Khalil
Munawar Khalil Mohon Tunggu... Insinyur - ASN, Author, Stoa

meluaskan cakrawala berpikir, menulis, menikmati kehidupan yang singkat

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kompasianer, Semangat Menulis, dan Rewards

30 Juli 2021   12:23 Diperbarui: 1 Agustus 2021   00:02 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai Kompasianer centang hijau (masih sangat hijau), saya mulai tertarik membaca ungkapan-ungkapan Kompasianer lain. Ada yang semangat berapi-api, ada yang datar, ada juga yang mulai melemah. Itu dapat dipahami, karena menulis merupakan bakat yang tolak ukur utama kemunculan menulisnya adalah moody. Maka betapa salut dan terkesimanya saya ketika ada Kompasianer yang produktifitas menulisnya luar biasa tinggi. Menghasilkan tulisan bisa 60 lebih dalam satu bulan. Suatu hal yang tidak mungkin bisa saya capai.

Kompasianer hijau seperti saya yang punya pekerjaan pokok dan aktifitas dengan traffic tinggi; ASN, mahasiswa yang sedang menggarap proposal disertasi, mengelola organisasi yang membawahi tempat ibadah, sekolah, dan amal-amal usaha, mengelola bisnis sendiri, tiap hari berolahraga kadang dari sore sampai malam, ditambah melakukan perjalanan dinas luar daerah. Tentu menulis hanya bisa dilakukan ketika waktu benar-benar senggang.

Namun sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh pencetus teori  Critical Thinking, John Dewey bahwa; menghalangi pertanyaan yang ada dalam otak seseorang itu sama persis seperti membunuh manusia seutuhnya secara perlahan. Menulis itu sebenarnya adalah luapan perasaan atau pikiran yang harus kita keluarkan dari otak kita (oiya, ilmu biologi tidak mengenal hati atau perasaan ya).  Itu bermakna bahwa perasaan melankolis yang kita alami karena sikap atau appreciate dari orang lain yang kita rasakan itu sekedar bunga dari rentetan perjalanan hidup yang harus kita kendalikan. Dan itu manusiawi.

Ringkasnya, melepaskan apa yang ada dalam pikiran kita dalam tulisan itu (menurut saya) adalah proses biologis dalam tubuh yang sama persis seperti kita melakukan hubungan sex dengan pasangan. Atau jika  lebih terlokalisir seperti juga buang air kecil atau besar. Ada kelegaan dan perasaan menyenangkan tersendiri begitu hal itu dilepaskan. Menulis itu ya begitu, sekedar kegiatan menangkap suatu realitas yang terjadi di sekeliling kita apakah berupa kejadian atau selintas pikiran yang kemudian kita rangkum dalam susunan kata-kata pada layar gadget kita. Jika bermanfaat untuk orang lain, alhamdulillah. Jika tidak ya tidak masalah.

Persoalan utama muncul ketika Kompasianer mengetahui jika setiap tulisan yang ter-upload kemudian di klik untuk dibaca itu otomatis membuat algoritma paket data dan internet kilometer/argonya berjalan. Artinya ada rupiah yang berseliweran mulai dari operator selular dan ke pihak lain yang bersangkutan walau dengan nilai sen rupiah. Tapi tentu jumlah perkalian sen dari rupiah tadi patut juga kita perhitungkan. Berapa jumlah upload dari ratusan Kompasianer lalu dibaca dalam detik, menit, jam, dan hari. Walaupun tidak masuk centang biru, dalam TU, TP, atau PE, ia tetap membuat traffic data internet meninggi. 

Angka yang masuk menjadi rewards ke akun go pay Kompasianer tentu adalah angka bersih hasil pembagian banyak komponen operasional di Kompasiana yang tentu rumus perhitungannya sudah ditetapkan. Ini menjelaskan bahwa yang menulis, meng-upload walau tanpa centang dan tanpa rewards memberikan kontribusi nyata menghasilkan rupiah bagi orang lain dalam setiap tulisannya walau nilainya sen rupiah. 

Saya, tidak sedang menuju proses apapun dalam menulis. Tidak untuk dapat centang, (tanpa centang-pun tidak masalah), viewers, likers, komentar, apresiasi, pujian, sekedar untuk disukai, apalagi untuk mendapatkan rewards. Mengerjakan sesuatu yang membuat kita senang itu, lalu tanpa sengaja menimbulkan keuntungan bagi orang lain rasanya semakin menyenangkan. Lebih menyenangkan lagi jika semua terpenuhi. Meluapkan pemikiran, dibaca orang, bermanfaat, disukai, dan dapat rewards, hehehe. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun