Mungkin dalam teori komunisme seperti lazimnya teori sosiologi hanya menguji sesuatu yang bersifat keberadaan, menafikan segala hal yang bersifat diluar materialistik/ruh/ketuhanan. Itu sebenarnya adalah syarat pengujian ilmiah 'hampir' semua teori, terutama sains yang memang harus terpisah dengan keyakinan pribadi individunya dalam mengobservasi suatu objek. Karena tidak mungkin seoarang peneliti disuruh menguji sesuatu yang tidak ada materi/bendanya. Namun tidak bisa lantas kita validasi bahwa teori ini menolak keberadaan Tuhan atau mengajarkan orang untuk anti terhadap Tuhan.
Jadi? Ya selow saja menyikapi setiap realita sosial, jangan emosi, apalagi bawa perasaan (baper), lalu bergerombol mengekspresikan eksistensi dan merasa mewakili umat kebanyakan.