Mohon tunggu...
Hakim Esbe Mulyono
Hakim Esbe Mulyono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

"Tak peduli seberapa cepat anda melangkah; jika anda salah arah, anda tetap harus kembali ke kilometer nol. Tak peduli seberapa lambat anda melangkah; jika arah anda benar, anda akan tetap sampai di tujuan." (HSBM)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Skema Bineri: Modal Sedikit, Untung Selangit

15 September 2016   01:58 Diperbarui: 15 September 2016   07:39 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: giaitri.danongonline.com.vn

Sebuah aktivitas “bisnis” berupa pemasaran “produk” tertentu dengan pembagian komisi berjenjang dan menggunakan sistem bineri (binery system) seringkali dianggap sebagai “bisnis” multi level marketing (MLM). Sebenarnya “Bisnis” ini bukanlah MLM. “Bisnis” ini juga sebenarnya bukan bisnis. Aktivitas pemasaran ini lebih tepat jika dikatakan sebagai “mesin uang” alias sebuah metode berbagi uang dengan skema bineri.

Tidak bisa disebut MLM karena produk dalam skema ini boleh ada dan juga boleh tidak ada, alias tidak harus ada. Skema bineri tetap bisa dijalankan meskipun tidak ada produk. Secara matematis, sistem pembagian komisi berjenjang dalam “mesin uang” skema bineri ini tetap bisa berlangsung meskipun tidak ada produk sama sekali. 

Tidak bisa disebut bisnis karena asset dari “bisnis” ini bukan produk melainkan orang-orang yang memasarkan sistem ini, yang direkrut dan kemudian merekrut orang baru yang disebut downline. Lebih tepatnya assetnya bukan orangnya melainkan uang dari orang-orang tersebut, yang direkrut atau bergabung belakangan.

Ciri utama dari “bisnis” sistem bineri adalah skema pembagian komisi pasangan, yaitu komisi yang dibayarkan “perusahaan” kepada seorang anggota (member) “bisnis” ini saat di dalam jaringan “bisnis”-nya muncul anggota baru (new downline) di jalur kanan dan di jalur kiri, berpasangan. Komisi pasangan ini bisa bernama lain, misalnya komisi leadership atau yang lainnya, yang pada intinya sama saja: komisi akan dibayarkan jika terjadi pasangan anggota baru di jalur kanan dan di jalaur kiri.

Ciri lain dari “bisnis” sistem bineri, bukan ciri utama, adalah penamaan perusahaan yang biasanya menggunakan nama atau singkatan yang menyerupai atau bahkan sama persis dengan nama perusahaan yang sudah terkenal lebih dulu. Bisa jadi singkatan nama perusahaan itu BCA agar mirip dengan nama sebuah bank, atau nama-nama lain yang secara nama sudah terkenal di dunia. Ini hanya ciri tambahan dan tidak selalu demikian.

*MARKETING PLAN*

Dalam skema kompensasi (marketing plan), komisi pasangan biasanya bukan satu-satunya, namun yang paling utama, karena paling menggiurkan dan segera tampak unsur “Passive Indome”-nya bagi pelaku “bisnis”-nya. “Bisnis” ini bisa memiliki skema komisi penjualan langsung (sponsor), komisi generasi (komisi yang didapat secara pasif akibat perkembangan group di bawahnya), dan/atau juga komisi royalty (apabila di dalam group-nya ada downline yang mendapatkan komisi pasangan).

Misalnya saja, sebagai contoh, komisi sponsor diberikan sebesar Rp75.000 setiap member (upline/UL) berhasil menarik member baru (downline/DL). Kemudian, komisi pasangan diberikan sebesar Rp25.000 jika terjadi pasangan di jalur kanan dan kiri group downline-nya, dan komisi generasi sebesar Rp2.000 setiap muncul DL baru di groupnya (maksimal 10 generasi), dan komisi royalty sebesar Rp1.000 setiap DL di groupnya berhasil mendapatkan komisi pasangan (maksimal 10 generasi). Kecuali komisi sponsor, semua komisi yang lainnya adalah passive income alias komisi yang didapatkan dari usaha yang dilakukan oleh DL di bawahnya.

Menariknya, semua besaran komisi itu tidak semuanya bisa didapatkan seorang member. Satu lagi ciri “bisnis” skema bineri adalah adanya sistem perhitungan berdasarkan indeks dan flash-out. Indeks adalah rasio pembayaran tunai dan produk. Flash-out adalah batasan maksimal komisi pasangan yang bisa dikeluarkan perusahaan untuk menjaga agar perusahaan tetap aman secara keuangan. Sebagai contoh, misalnya flash-out ditetapkan sebatas komisi atas 12 pasang. Jika di group ada terjadi banyak pasangan (yang masing-masing bernilai komisi 25.000 sebagaimana contoh sebelumnya) maka yang dibayarkan total hanya Rp25.000x12 pasang=Rp300.000. Tanpa adanya indeks dan flash-out, perusahaan bisa lebih bayar (overpaid) kepada membernya melebihi uang yang masuk ke dalam perusahaan.

Biasanya sistem indeks diatur 60% komisi dibayarkan dalam bentuk uang tunai dan sisanya yang 40% disimpan dalam bentuk deposit. Deposit tidak bisa diambil dalam bentuk uang. Deposit 40% ini bisa dalam bentuk poin dengan perhitungan tertentu yang penarikannya hanya bisa berupa produk. Ini adalah nama lain “tutup point” dalam kacamata MLM pada umumnya.

*SUDUT PANDANG UPLINE*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun