Mohon tunggu...
Hakim Esbe Mulyono
Hakim Esbe Mulyono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

"Tak peduli seberapa cepat anda melangkah; jika anda salah arah, anda tetap harus kembali ke kilometer nol. Tak peduli seberapa lambat anda melangkah; jika arah anda benar, anda akan tetap sampai di tujuan." (HSBM)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Katakan Yang Sebenarnya Tentang MLM

17 September 2016   20:56 Diperbarui: 17 September 2016   21:26 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kapan seseorang bebas waktu? Seperti apakah kondisi bebas waktu itu?

Uang dan waktu menjadi persoalan dalam hidup seseorang. Seseorang yang mengejar uang biasanya mengorbankan waktunya. Seseorang yang memanfaatkan seluruh waktunya tanpa harus bekerja haruslah menyelesaikan dulu persoalan tentang keuangan mereka. Teorinya, kebebasan keuangan (finansial freedom) bisa berdampak pada kebebasan waktu (time freedom).

Dalam buku Cashflow Quadrant, Robert T Kiyosaki mengelompokkan manusia dalam 4 Kuadran. Kuadran (kelompok) 1 diisi oleh orang yang bekerja untuk orang lain, perusahaan, atau apapun yang menggaji mereka. Pendapatan mereka adalah dari gaji. Pegawai Negeri, karyawan perusahaan, atau pekerja lainnya masuk dalam kelompok ini. Jika mereka berhenti bekerja maka tidak mendapatkan gaji. Kelompok kedua adalah orang yang bekerja untuk dirinya sendiri. Biasanya adalah pekerjaan bersifat profesi seperti dokter, konsultan freelance, pelukis dan lain-lain. Jika mereka berhenti praktek dokter atau berhenti melukis maka mereka tak akan berhenti pula pendapatan mereka. Kedua kelompok ini disebut sebagai kelompok orang-orang berpendapat aktif (active income). Mereka baru mendapatkan uang hanya jika mereka aktif bekerja.

Kelompok ketiga dan keempat digolongkan sebagai orang yang berpendapatan pasif (passive income) yakni mereka yang mendapatkan uang meskipun mereka tidak aktif bekerja secara fisik. Kelompok ketiga diisi oleh para pemilik bisnis yang mempekerjakan orang lain. Bisnis mereka memiliki sistem dan sistem itu memastikan mereka tidak harus terlibat langsung dalam bisnisnya. Misalnya pemilik toko waralaba, pemilik pabrik, atau pemilik perusahaan. Kelompok keempat diisi oleh para investor. Uang yang mereka investasikan pada kelompok ketiga itulah yang bekerja untuknya.

KEBEBASAN WAKTU

Kebebasan waktu digambarkan sebagai keadaan di mana finansial seseorang tidak lagi menjadi masalah baginya karena aliran uang (Cashflow) telah "terjamin" baginya sehingga orang ini bebas memanfaatkan waktunya untuk hal-hal lain tanpa memikirkan keuangannya. Mereka bebas menggunakan waktunya untuk keluarganya, berjalan-jalan atau keliling dunia bersama anak dan istrinya, mengisi waktunya untuk hobby yang disenanginya, bebas tidur kapanpun atau istirahat seharian di rumahnya, semua waktunya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal selain memikirkan bagaimana mendapatkan uang untuk semua itu. Keadaan ini bisa terjadi saat seseorang memiliki pendapatan pasif (passive income).

Definisi di atas memang cocok dialamatkan kepada orang-orang yang berada di kelompok empat, dan mungkin juga kelompok tiga. Para pelaku "bisnis" MLM seringkali mengidentifikasi dirinya sebagai kelompok tiga yang memiliki kebebasan waktu tersebut.

Secara definisi tak ada yang salah dengan pengertian di atas. Kondisi kebebasan waktu sebagaimana gambaran di atas bisa dimungkinkan dengan syarat-syarat sebagaimana diuraikan tersebut. Namun kapan kondisi ini benar-benar terjadi? Apakah pendapatan pasif dari "bisnis" MLM bisa serta membuat seseorang memiliki kebebasan waktu?

DARI PART TIME MENUJU FULL TIME

Sebagian besar pelaku MLM memulai "bisnis"-nya secara part time. Mereka masih bekerja dalam pekerjaan lama mereka namun disela waktu tersebut mereka juga bekerja sebagai pelaku MLM. Seorang guru, penulis novel, pelukis, atau dokter tetap menjalankan pekerjaannya sebagai guru, penulis novel, pelukis, dan dokter; namun di sela-sela pekerjaan utamanya itu mereka menjalankan "bisnis" MLM. Mereka menjalankan "bisnis" MLM secara part time.

Ketika jaringan "bisnis" mereka semakin besar, yang ditandai dengan semakin banyaknya orang-orang yang berada dalam group "bisnis"-nya dan semakin besarnya pendapatan yang dia dapatkan dari "bisnis" ini terutama pendapat pasifnya, hampir semua pelaku MLM akan memutuskan untuk menjalankan MLM secara full time. Mereka merasa perlu untuk fokus dalam bisnis ini sepenuh waktunya karena orang-orang yang berada di dalam group "bisnis"-nya perlu perhatian khusus dalam pembinaan. Lagipula saat ini terjadi mereka tak lagi tergantung pada pendapatan dari pekerjaan lamanya. Mereka berhenti bekerja dari pekerjaan lama dan terjun sepenuhnya menjalankan MLM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun