Mohon tunggu...
Hakikid Amana
Hakikid Amana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Informatika Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Informatika Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN UNS Era Covid-19 di Desa Ngijo

7 Juli 2020   12:32 Diperbarui: 7 Juli 2020   12:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Sebelas Maret atau UNS menjadi pelopor program Kuliah Kerja Nyata atau KKN Era Covid-19. Dalam program ini, mahasiswa melakukan KKN secara mandiri dan tidak berkelompok. KKN ini dilaksanakan dalam tiga gelombang dimulai April dan diperkirakan berakhir Juli 2020 mendatang. Salah satu dosen pembimbing lapangan, Prof. Venty Suryanti, S.Si., M.Phil., Ph.D., menyebutkan bahwa selain bantuan tentang edukasi dan fasilitas kesehatan, mengembangkan wirausaha menjadi hal yang penting untuk kesejahteraan masyarakat di masa pandemi ini. Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Covid-19 di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang dipelopori oleh Mahasiswa bernama Hakikid Amana (M0517019) berjalan dengan lancar. Salah satu program kerja yang dilakukan adalah membagikan masker dan hand sanitizer pada masyarakat. Masker yang dibagikan dibuat oleh penjahit lokal sehingga dapat memberi edukasi bagaimana cara membuat masker yang benar, juga membantu penjahit dalam segi ekonomi di masa pandemi. Hand sanitizer di sisi lain juga dibuat sendiri oleh mahasiswa dengan merujuk panduan dari WHO. Dengan membuat hand sanitizer sendiri diharapkan mahasiswa mendapatkan keterampilan pada proses pelaksanaan KKN.

Program kerja lain yang dilakukan adalah sosialisasi dan pelatihan tentang melakukan usaha seperti berjualan. Model usaha yang dilakukan berbeda menyesuaikan situasi yang ada. Masyarakat yang berjualan mengiklankan produk penjualannya melalui sosial media dan forum seperti instagram, facebook, dan whatsapp. Produk yang dijual bermacam-macam, di antaranya adalah bahan-bahan dari sebuah produk jadi, misalnya mie ayam, sempol, roti bakar dan lain-lain. Dengan menjual bahan, pembeli dapat membuat makanannya sendiri pada waktu yang diinginkan, dan tidak cepat membusuk seperti masakan jadi. Produk lain yang dijual antara lain: edamame, donat, dan makanan frozen. Selain awet, produk makanan tersebut memiliki harga yang terjangkau sehingga diminati pembeli. Untuk proses pembelian dilakukan secara cash on delivery (COD) dikarenakan untuk menghindari biaya pengiriman yang cenderung besar dibandingkan harga produk, dan juga target market yang ada di lingkungan sekitar.

Program lain yang juga dilakukan oleh masyarakat yaitu menanam sayur-sayuran sendiri. Sayuran merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan. Selain itu, sayuran cenderung mudah untuk swasembada dengan menyiapkan media tanam dan bibit serta maintenance yang tidak memakan waktu. Jenis sayuran yang ditanam oleh masyarakat antara lain adalah sawi dan kangkung. Dari pengamatan yang dilakukan, kangkung jauh lebih cepat tumbuh dibandingkan sawi dikarenakan sawi membutuhkan banyak cahaya matahari. Pada akhir Mei hingga awal Juni terjadi hujan setiap hari yang menyebabkan pertumbuhan sawi terganggu dan terdapat beberapa sawi yang menguning. Adanya masyarakat yang mulai menanam sayuran juga memotivasi tetangga dan masyarakat lain untuk mulai menanam sayur-sayuran di rumah. Hingga kegiatan KKN Covid-19 sayuran yang ditanam belum siap untuk dipanen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun