Mohon tunggu...
Harry Purnomo
Harry Purnomo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Bank BNI Dosen di FISIP UNDIP Semarang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Setasiun Kereta Api Pasar Senen Tidak Ramah Manula

24 Mei 2015   20:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Saat ini naik kereta api khususnya di pulau Jawa  semakin nikmat, tidak seperti beberapa tahun yang lalu. Sangat berbeda sekali apabila dibandingkan beberapa tahun yang lalu,  saat itu naik kereta api khususnya kelas ekonomi dan bisnis adalah sangat tabu dan bahkan menimbulkan alergi. Gangguan pengasong, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas tempat duduk (yang akhirnya bergelimpangan tidur disela -sela lorong antara kursikursi dalam gerbong), belum lagi kipas angin yang  ngadat dan penumpang yg bebas merokok.

Namun saat ini naik kereta api ekonomi , walaupun bentuk kursi masih terlalu tegak (sehingga untuk jarak jauh cukup membuat pegal dan lelah) namun cukup terhibur dengan adanya mesin penyejuk yg  mengalirkan udara sejuk serta toilet yang bersih.  Belum lagi panumpang yang sesuai dengan jumlah kursi penumpang yang tersedia.

Terlebih lagi dengan selesainya rel ganda dijalur utara, maka perjalanan kereta api di jalur utara relatif sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Walaupun demikian ada beberapa hal yang cukup mengganjal bagi penumpang Kerata api kelas ekonomi khususnya :

1. Rangkaian Kerata Api jarak jauh dari arah timur tidak diperkenankan untuk berhenti disetasiun sekitar Jakarta misalnya setasiun Kerawang dan Setasiun Bekasi. Dengan diperbolehkannya kereta api berhenti di setasiun tersebut , setidak tidaknya dapat mengurangi kepadatan lalu lintas kendaraan di dalam kota Jakarta (selama ini Kereta Api hanya diperkenankan berhenti di Setasiun Jatinegara, Pasar Senen maupun Gambir). Padahal penumpang kereta api ekonomi sebagian besar adalah masyarakat menengah kebawah dan berdomisili atau bertujuan kekeluarga yang berdomisili di daerah penyangga Jakarta , semisal  Kerawang, Bekasi dan sebagainya.

Solusi : sebaiknya Rangkaian Kereta Api diperkenankan berhenti di Setasiun Krawang  dan  Bekasi, sehingga sedikit banyak dapat mengurangi lalu lintas manusia di kota Jakarta.

2. Kereta Api kelas Ekonomi dari arah timur selama ini selalu bertujuan akhir di Setasiun Pasar Senen Jakarta Pusat. Sebagaimana diketahui bahwa  untuk menuju atau datang dari gerbong Kereta api yang berada di jalur 2 , 3 dan 4 maka para penumpang harus melalui terowongan basement yang cukup curam. Jadi jelasnya untuk menuju ke jalur 2 , 3 dan 4  atau datang dari sana menuju pintu keluar, maka penumpang haus turun dan naik tangga yang cukup curam.  Bisa dibayangkan apabila penumpang adalah manula apalagi berpenyakit jantung, bukankah akan sangat merepotkan apabila mengalami kelelahan dan mengalami serangan jantung.

Solusinya ;  sebaiknya  tangga tersebut  diganti dengan tangga berjalan atau escalator sebagaimana di setasiun Gambir.

Semoga penyempurnaan - penyempurnaan  yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia  tetap terus dilakukan dan khususnya  hal hal yang saya ungkapkan diatas.

Selamat bekerja .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun