Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Penjual Nasi Pecel Tak Kenal Resesi

19 Oktober 2022   08:41 Diperbarui: 19 Oktober 2022   08:44 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual nasi pecel (travel.kompas.com.)

Akibat pandemi covid-19 yang berlangsung lebih dari dua tahun, perekonomian dunia terancam memasuki masa resesi di tahun 2023 yang akan datang. Ada sektor-sektor ekonomi yang justru kuat dan mampu menahan dari krisis ekonomi dunia, sektor itu adalah UMKM, salah satu pelaku UMKM adalah Mak Sani penjual nasi pecel yang berhasil mengantarkan 8 putra-putrinya menjadi sarjana di berbabagai bidang keilmuan dan semua anaaknya mentas menjadi orang-orang yang sukses.

Ikuti perjalanan hidup Mak Sani dalam cerita berikut ini.

"Perlu nasi berapa bungkus Pak Guru"

Sapa Mak Sani ketika melihat kehadiran saya

di warungnya. Tiga bungkus Mak, tambah satu untuk saya makan di sini," 

jawab saya sambil duduk lesehan di warung Mak Sani, yang akrab dipanggil Mak Sani oleh para pelanggannya.

"Masih libur ya Pak Guru, kok masih di rumah sampai jam segini, biasanya kalau gak libur jam enam pak guru sudah berangkat," kata Mak Sani sambil menyerahkan sepiring nasi pecel pesanan saya.

"Iya Mak, masih libur tapi nanti siang saya ke Madrasah ada rapat," kata saya sambil menikmati menu sarapan favorit saya nasi pecel Mak Sani.

"Enak ya Pak Guru, libur tetap dibayar, kalau saya libur gak jualan mana dapat uang?" jawab Mak Sani sambil membungkuskan pesanan nasi pecel untuk yang di rumah.

"Tapi Mak Sani juga enak, kerja langsung dibayar, kalau saya kerja satu bulan dulu baru dibayar Mak," protes saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun