Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ibadah Haji Ibadah Fisik Full Jalan Kaki

14 Oktober 2022   08:14 Diperbarui: 14 Oktober 2022   08:29 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tawaf keliling Kakbah 7  kali merupakan rukun umrah (foto: Republika.com)

 Kewajiban melaksanakan ibadah haji atau umrah baagi kaum muslimin disyaratkan bagi mereka yang mampu baik secara ekonomi (karena biayanya mahal), mampu secara fisik (sehat jasmani dan rohani) dan mampu secara keadaan (situasi di Arab Saudi aman dan terbebas dari suatu wabah misal saat pandemi covid-19) dua tahun terakhir.

Khusus syarat mampu secara jasmani dan ruhani maka setiap calon jamaah haji atau umroh harus lulus pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim dokter dari Rumah Sakit pemerintah, karena ibadah haji dan umrah 90 persen adalah ibadah fisik yang menggunakan kemampuan fisik jamaah untuk melakukan rukun dan wajib haji atau umrah sesuai dengan ketentuan syar'i

Ada beberapa rukun haji atau umrah yang harus dilakukan oleh Jamaah dengan berjalan kaki yaitu :

1. Tawaf, adalah ibadah mengelingingi kakbah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi kakbah ada di sebelah kiri jamaah. Pada  musim haji dan umrah di bulan-bulan yang baik seperti Ramadan, Rabiul Awal, jumlah jamaah umrah sangat banyak bahkan Kakbah selalu penuh oleh jamaah untuk melakukan ibadah.

Pelaksanaan tawaf bisa dilakukan di pelataran Kakbah yang jaraknya paling singkat diperkirakan bisa menampung ratusan ribu jamaah, pelaksanaan tawaf juga bisa dilakukan di lantai 1, lantai 2 dan lantai 3  bangunan yang mengelilingi Kakbah tentu jarak tempuhnya semakin panjang karena kondisi bangunannya yang semakin melebar dan meluas.

Bagi orang yang sehat pelaksanaan tawaf dengan jalan kaki, sementara bagi yang sakit bisa menggunakan kursi roda, bahkan ada beberapa jamaah yang harus digendong oleh keluarganya, atau menyewa orang untuk menggendong melaksanakan tawaf keliling Kakbah.

2. Sai, yaitu perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali, jaraknya tidak terlalu jauh dibandingkan dengan pelaksanaan tawaf keliling Kakbah. Karena jalur ini tidak memutar maka ada dua jalur yaitu jalur kiri menuju bukit Safa dan jalur kanan untuk bukit Marwah

Dua jalur pelaksanaan ibadah Sai dari bukit Sofa ke bukit Marwah (sumber foto : Republika.com)
Dua jalur pelaksanaan ibadah Sai dari bukit Sofa ke bukit Marwah (sumber foto : Republika.com)

                                               

3. Saat pelaksanaan Ibadah Haji ada kegiatan ibadah yang merupakan bagian dari rukun haji yang harus dilakukan dengan berjalan kaki yaitu perjalanan dari penginapan di Mina menuju Sumur Aqobah, Sumur Wustha dan Sumur Ula untuk melakukan lempar jumrah, jaraknya bervariasi tergantung jarak penginapan di Mina menuju ketiga sumur itu, yang terdekat 1 km, yang terjauh sekitar 7 km, jadi setiap hari selama 4 hari harus berjalan kaki sejauh 2, 10, atau 15 km untuk melakukan lempar jumrah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun