Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berdagang ala Rasulullah

8 Oktober 2022   22:04 Diperbarui: 8 Oktober 2022   22:06 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Atas Nama Takdir (kumpulan cerpen) karya penulis

Teladan Rasulullah meliputi segenap aspek kehidupan salah satunya dalam hal berdagang.

Kita bisa belajar banyak arti kehudupan dari siapa saja termasuk dari seorang tukang bakso yang tetap istiqomah berjualan tapi tetap dengan ketaatan beribadah sebagai modal dan kepsrahan kepada Sang Khalik.

"Baksonya Cak, dua mangkok", sapa saya pada Cak Maman, penjual bakso keliling di depan masjid belakang rumah.

"Monggo pak guru, memang kuat makan bakso 2 mangkok?", jawab Cak Maman, sambil menyalami saya yang mau melaksanakan sholat maghrib berjamaah.

" Nggak beli dulu, sudah mau adzan maghrib, nih, ayo ambil air wudhu, dulu Cak Maman", kata saya sambil menuju ke tempat wudhu.

"Iya pak guru' ini saya juga mau ambil wudhu", kata Cak Maman, sambil menutup gerobak baksonya di atas motor yang di parkir di halaman masjid.

Azan maghribpun berkumandang, para jamaah yang belum berwudhu segera menuju tempat wudhu. Setelah selesai melaksanaan sholat maghrib berjamaah sampai selesai, Cak Maman kembali ke gerobak baksonya, karena sudah ada pembeli yang menunggu.

"Koq lama sholatnya cak, anakku sampai nangis nunggu Cak Maman", kata mbak Idah yang rumahnya di sebelah masjid, sambil menggendong anaknya, dan menyerahkan mangkoknya ke Cak Maman.

"Gak pakai sambil lho, cak", kata mbak Idah lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun