Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka membaca dan menulis apa saja untuk dibagikan kepada orang lain dengan harapan bisa memahami dan mengerti kalau mau menerapkan apa yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Sedekah Bumi dan Okol (Gulat Tradisional)

7 Oktober 2022   07:37 Diperbarui: 7 Oktober 2022   07:39 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertandingan Okol (Gulat Tradisional kelas anak) pada acara Sedekah Bumi di desa Setro Kec. Menganti Gresik (Dokumen Dispora.Kab. Gresik)

Permainan Okol (Gulat tradisional) berkembang pada masyarakat di wilayah Surabaya Barat dan Gresik Selatan, yang meliputi kecamatan Menganti, Sambikerep dan Lakarsantri.   Permainan Okol biasanya dimainkan atau dilombakan dalam rangkaian tradisi Sedekah Bumi yaitu bentuk perwujuduan rasa syukur terhadap hasil panen padi, sayuran maupun buah-buahan yang siap atau sudah dipanen.   Masyarakat yang mengadakan tradisi Sedekah Bumi biasanya menggunakan hari Sabtu-Ahad biasanya dengan rangkaian acara sebagai berikut : 

1. Hari pertama diisi dengan acara istigotsah, tahlilan dan pengajian   

2. Hari kedua siang hari diisi dengan "Asahan" yaitu membawa aneka makanan dalam wadah baik berupa nasi lengkap dengan lauk pauknya, ada yang berupa aneka buah-buahan, aneka miniman atau jajanan pasar, dikumpulkan dalam suatu tempat bisa di Balai Desa, atau Balai RW atau juga bisa di halaman Masjid untuk didoakan dan dimakan bersama-sama setelah itu sisanya di bawah pulang, setelah sebagian di simpan oleh panitian untuk jamuan acara pada siang atau malam hari.   

img20221002091059-633f740f3e952f5262581572.jpg
img20221002091059-633f740f3e952f5262581572.jpg

Salah satu bentuk Asahan (gunungan) yang terbuat dari makanan dan sayuran dan buah divariasikan dengan bentuk naga (foto: dokpri)

3. Setelah tasyakuran dilanjutkan dengan pertandingan Okol (gulat tradisional), di mana terbagi dalam kelas anak-anak, kelas dewasa dan kelas wanita.   

4. Pertandingan dipimpin oleh wasityang disebut pelandang yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya pertandingan antara dua orang petarung dan Pelandang juga yang memberikan keputusan kemenangan seseorang dalam pertandingan Okol.   

5. Pemain yang akan bertanding biasanya dipilih yang memiliki fisik yang hampir imbang, tanpa melihat usia.   

6. Yang menang adalah yang bisa menjatuhkan lawannya dalam pertandingan yang berlangsung 2 babak (ronde)   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun