Mohon tunggu...
hajatnasution
hajatnasution Mohon Tunggu... pegawai swasta -

Pemburu Rupiah Berlandaskan Agama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sang Garuda (Part IV)

7 November 2018   21:13 Diperbarui: 18 November 2018   18:13 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

di dalam hutan yg sanggat lebat hawa dingin pun mulai terasa, di adalam goa yg gelap gulita sang pemuda tersebut tidak keabisan akal untuk mebuat unggunan api yg bisa menghanggatkan tubuhnya, karna dalam hutan yg lebat banyak terdapa ranting pepohonan kering di sekitar goa, jadi tidak sulit bagi pemuda tersebut untuk megumpulkan dedaunan dan ranting-ranting kayu kering, dengan bermodalkan bati api yg terdapat dalam goa terseebut pemuda tersebut berusaha megadu kedua batu yg ada pada gengaman kedua tangannya, 

dengan semagat yg terus berkobar yg selau ada pada dirinya percikan apupun mulai menyala untuk melahan dedaunan dan rating yg sudah di kumpulkan, apipun sudah menyala netapa senag rasaya ucap pemuda tersebut terhadap rusa yg ada di sampingnya sambil tersenyum,

mari beristirahat seru pemuda tersebut kepada rusa, layanyanya megaja seorang sahabat yg setia,

jelang beberapa jam kemudia suara kicawan burung pun terdenagar menandakan hari mulai pagi,

hari pertama di hutan.  pemuda dan seekor rusa mulai beraktifas untuk mendapatkan makanan ketika keluar dari dalam goa mata tajan memandang ke aral pinto goa yg di lihat hanya hutan belantar gimana kita akan dapat makana...? namun pemuda tersebut mencari apa yg bisa di makan dalam hutan tersebut, terlintar oenya saya haru mancari telur2 burung yg ada dalam hutan, mulailah mereka  menelusuri pepohan yg berada dalam hutan, pohon pertama di panjat oleh pemuda tersebut, rusa menunggu di bawah sambil makan dedaunan muda yg ada di sekitar pohon yg rindang tersebut, setalah pemuda tersebut menalusuru setiap pohon pertama hasinya nihil, tak ada satupun sarang burung yg menyisakan satu buah telur pun,

namun pemuda tersebut tidak putus asa, anjut  pencarinaya ke pohon pohon lanya,

Baca juga :Cara menghindari komplikasi diabetes

dalam perjalananya sanga pemuda tersebuat banyak mentunpai hewan heawn buas dan ular besar yg berada dalam hutan tersebut, namun dg hati hati pemuda tersebut tetap melanjutkan pencarin makanan berupa telur yg di maksu, tak lama kemudian pemuda dan seekor rusa tersebut menamui pohon yg amat besar dan memansang ke arah atas pohon, dia melihat sarang burung yg besar,

namun gimana caranya saya bisa naik ke atas pohon tersebur...?

sang rusa menarik tangan pemuda tersebut layaknya ingin manyampaikan sesuatu kepada pemuda tersebut, rusara menarik pemuda ke aras akar pohon  yg bergantunag pada phon besar tersebut, barulah pemuda tersebut sadar bahawa sanga rusa menunjukan jalan untuk menuju ke atas pohon,

pemuda tersebutpun mulai menaiki pohon tersebut, dengan semagat juang yg sunggu mejubkan, setiba pemuda tersebut berada di ketigian pohon tepatnya berada paling puncak pohon  pemuda tersebut memadang, betapa indahnya pemandangan yg di lihat, sunggu sang peguasa alam yg maha kuasa atas segala nya, berucap dalam hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun