Mohon tunggu...
Hajar Khairun Nisa
Hajar Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fine

خير الناس انفعهم للناس

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gangguan Apa Sih yang Membuat Anak Susah Membaca?

16 April 2021   23:10 Diperbarui: 16 April 2021   23:12 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Saya bukan bodoh, saya ada DISLEKSIA"

Mengapa sih anak ini kok belum bisa membaca? Ada nggak sih anak-anak yang lambat dalam berbicara ? tidak sedikit anak yang yang mengalami keterlambatan dalam membaca, tidak hanya dalam membaca namun menulis dan mengeja juga. Apakah keterlambatan tersebut termasuk penyakit atau disebabkan oleh hal - hal yang lain?

Disleksia.

Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang biasanya ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Seorang penderita disleksia akan kesulitan dalam membedakan kata-kata yang diucapkan dan mengubah huruf atau kalimat. Disleksia ini termasuk dalam gangguan saraf pada bagian otak yang bertugas untuk memproses bahasa dan dapat dijumpai pada anak - anak atau orang dewasa. Disleksia ini bukan hanya terjadi padahal anak usia dini namun bisa juga terjadi pada orang dewasa. Apakah gangguan disleksia ini mempengaruhi kecerdasan seseorang ? Kalau menurut saya sih enggak, meskipun seorang individu mempunyai gangguan disleksia dalam belajar, gangguan ini tidak mempengaruhi sedikitpun kecerdasan dari seseorang. Apa sih gejala - gejala yang dimiliki oleh seseorang yang yang mempunyai penyakit disleksia ? Gejala dari disleksia sendiri banyak sekali dan lebih bervariasi tergantung pada usia dan tingkat keparahan yang dialami seseorang yang yang memiliki gangguan disleksia. Gejala disleksia bisa muncul pada usia berapapun tetapi kebanyakan gejala ini muncul pada anak usia dini. Seorang anak yang memiliki gangguan disleksia akan terlihat lebih lambat dan berusaha keras dalam membaca, mempelajari huruf, mengucapkan atau mengenal huruf dan angka. Seorang anak yang memiliki gangguan disleksia juga akan susah membedakan huruf dan angka. Tidak hanya itu namun anak yang memiliki gangguan disleksia juga akan memiliki gejala seperti lambat berbicara, lambat dalam perkembangan, seperti merangkak, tengkurap, berjalan dan lain sebagainya. Sulit berkonsentrasi dan cenderung mudah sakit. Seorang anak yang memiliki gangguan disleksia akan cenderung lebih mudah terserang penyakit seperti alergi, demam, asma, dan eksim. Bagaimana sih cara kita mengetahui bahwa anak tersebut di diagnosis gejala disleksia? Jika kalian memiliki anak yang lambat dalam perkembangan apapun mulai dari tengkurap, merangkak, berjalan, dan perkembangan - perkembangan lainnya, maka kalian harus mengkonsultasikan anak kalian ke dokter. Seorang dokter akan menanyai orang tuanya apakah anak tersebut memiliki gangguan dalam perkembangannya. Sebagai orang tua kita harus memperhatikan perkembangan seorang anak mulai dari anak dalam kandungan sampai besar.

Setelah mengenal gejala - gejala nya kita akan membahas apa yang menyebabkan gangguan disleksia ini. Seorang bayi prematur dan bayi yang dilahirkan dengan badan rendah atau kecil. Bayi ini akan lebih beresiko terhadap gangguan disleksia, tidak hanya itu namun faktor genetik juga sangat mempengaruhi gangguan disleksia. Ibu yang sering mengkonsumsi obat-obatan, alkohol, rokok, dan pernah mengalami infeksi juga akan mempengaruhi perkembangan otak anak mulai dari anak dalam kandungan. Memiliki kelainan pada struktur otak yang berperan dalam proses berpikir dan mengolah kata, seorang anak yang susah mengolah kata dan susah membedakan huruf juga termasuk dari gangguan disleksia. Gangguan disleksia juga bisa disebabkan oleh cedera yang parah atau trauma pada otak. Seorang anak yang memiliki trauma akan berpengaruh pada gangguan disleksia tidak hanya gangguan disleksia namun, anak juga bisa berpengaruh terhadap gangguan psikis nya. Bagaimana sih jika orang tua yang tidak paham akan gangguan disleksia ini ? Memang tidak banyak orang tua yang mengetahui keterlambatan atau gangguan anak dalam membaca ini. Namun, jika dibiarkan gangguan disleksia ini akan menimbulkan berbagai penyakit dan bisa juga menimbulkan komplikasi. Apa sih solusi orang tua agar anak tersebut dapat disembuhkan? Anak yang memiliki gejala disleksia akan sembuh melalui terapi seperti orang tua harus membacakan dongeng sebelum tidur dengan rutin untuk anaknya, orang tua juga harus mengupayakan kerjasama yang baik dengan pihak sekolah atau orang tua harus konsultasi kepada guru yang mengajar anaknya di sekolah, Orang tua harus memiliki banyak waktu di rumah agar mengetahui bagaimana perkembangan anak, membuat suasana membaca lebih menyenangkan seperti mendekor kamar nya dengan bacaan - bacaan atau dongeng - dongeng anak kecil dan kartun - kartun lainnya. Orangtua juga harus memotivasi anak untuk senang membaca buku. Lalu bisa nggak sih disleksia ini ini di dijauhkan atau dicegah ? Kalau menurut saya sih belum ada, sampai saat ini solusi untuk mencegah gangguan disleksia itu belum ditemukan tapi bisa disembuhkan. Pokoknya jika orang tua sudah merasa bahwa anaknya memiliki keterlambatan dalam perkembangan membaca menulis ataupun mengeja maka orangtua harus cepat - cepat membawa anaknya ke dokter atau menghubungi dokter terdekat agar bisa konsultasi lebih dalam.

Mungkin penjelasan saya dapat membantu orang tua yang belum tau akan gejala gejala dan solusi terhada perkembangan otak seorang anak pada usia dini. Sebagai orang tua kita harus selalu menjaga dan memperhatikan perkembangan anak. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun