Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Biji Negara, Perempuan Pengalung Bunga untuk Soekarno (Saat Konsolidasi Irian Barat), Part I

10 Februari 2021   18:40 Diperbarui: 10 Februari 2021   20:09 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perempuan Pengalung Bunga dan Soekarno

 Alifan Kene (Pemerhati Sosial) Tokoh Muda Kel, Bobo. Pria 35 tahun ini sangat getol dalam melihat hal sejarah di kampungnya dan tidore pada mumumnya. Bahkan sampai saat ini pun dia masih sangat kritis terhadap hal-hal yang tidak memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat.

Bukan hanya perkara pertani semata, tetapi banyak hal. Akses jalan untuk mencapai kebun petani, nelayan, fasilitas penyeberangan laut lintas kota tidore dan sebagainya

Tidore, kota kecil di Maluku Utara dengan Kerjaan Islamnya Kerajaan Tidore dan Pemerintah secara administrative Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Kota ini memiliki sejarah yang sangat luar biasa besar yang sama seperti kota-kota lainnya di negara ini.

Tentang Tidore, sudah banyak orang menulis sejarahnya dengan berbagai referensi, dari berbagai sudut pandang, metode analisnya dan Tidore masih tetap menjadi Tidore yang dilupakan perjuangan sejarahnya.

Untuk mengulas tentang Tidore dan sejarahnya nanti ada bab terpisah sehingga kita lebih focus dalam mencerna sedikit demi sedikit sejarah panjang yang telah kita lalui berates tahun lamannya. Sebab menulis tentang sejarah tidore membutuhkan banyak referensi pendukung yang valid dan sah menurut kaidah ilmiahnya.

penulis memilih lebih focuskan pada segelumit sejarah tentang Kampung Bobo yang saat ini secara devinitif menjadi satu kelurahan di wilayah utara kota tidore. Berangkat dari sering ngobrol banyak hal saat bersama dengan pemuda-i di Kelurahaan Bobo saat penulis pulang kampung, diskusi ini berujung sebuah tulisan yang sekarang ditangan pembaca, semoga pembaca yang budiman dapat mencernanya.

Pemuda Kelurahan Bobo, pemuda yang terdidik, tercerahkan dengan banyak hal. Alifan adalah salah seorang pemuda yang saat ini kekritisannya disorot banyak pejabat public di Tidore, kenapa tidak?

Dirinya terang -- terangan mengkritisi siapa saja sebagai pejabat public Kota Tidore, tajam dan mengena kritikan Alifan saat ini. Pantas saja pria yang dikenal dengan sosok kritis ini diincar banyak mata pejabat public di tidore karena tidak segan-segan melakukan kritikan pedas.

Desember 2020, penulis bertemu dengan Alifan dan sejumlah pemuda Kelurahan Bobo saat kembali dari Jakarta, penulis sendiri adalah pemuda yang lahir di kelurahan bobo pada tahun 1988 silam, hanya berprofesi sebagai penulis bebas, penulis media.

Pulang kampung adalah keseruan tersendiri, dan ternyata ditahun kemarin 2020 memberikan kesan yang mendalam setelah melapas mesra dengan sejumlah pemuda sebagai teman Angkatan, karib dan kerabat juga keluarga. Sampai tulisan ini di tulis, penulis sudah berada tanah jawa, dan mengasah beberapa lembaran cerita penting menjadi sebuah tulisan yang masih jauh dari kesempurnaan pengkajian dan metode anlisis tentang rentang waktu dan masih kekurangan bukti pendukungnya.

Tetapi penulis memilih menulis yang sedikit ini untuk sebagai media penyampaian informasi yang mudah-mudahn besok atau akan datang akan ada lagi penambahan bahan sebagai bahan tulisan dari banyak pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun