Mohon tunggu...
Hairatunnisa
Hairatunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Penikmat literasi dan fiksi dan kini tertarik pada isu wilayah dan kebijakan publik

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Potret Kehidupan Perkotaan dalam Gerak Lambat

6 Januari 2022   06:36 Diperbarui: 6 Januari 2022   06:42 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto karya  Garry Andrew Lotulung, yang mengabadikan kemacematan di jalanan perkotaan  (Sumber: Kompas.com/Garry Andrew)

Di satu sisi, dalam pandangan ilmu makroekonomi, adanya perusahaan penyedia jasa transportasi tersebut telah berjasa dalam meningkatkan keterserapan tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat berpendapatan menengah ke bawah. 

Siapa saja bisa ngojek online apabila memiliki kendaraan dan akun yang terdaftar. Sehingga banyak masyarakat yang kemudian membeli motor walaupun secara kredit sebagai modal untuk bisa jadi pengemudi ojek online. 

Selain itu, tingginya permintaan terhadap moda transportasi online ini tidak bisa dipungkiri karena kepraktisannya dalam memangkas waktu perjalanan dari titik keberangkatan menuju titik tujuan.

Sekilas tidak ada yang salah dari hal tersebut. Namun di sisi lain, bukankah hal tersebut juga berarti bahwa pemerintah belum optimal menyediakan lapangan pekerjaan secara luas bagi masyarakat serta menyediakan sarana angkutan umum masal yang memadai? 

Selain itu, seiring meningkatnya volume kendaraan oleh pasukan jaket hijau tersebut maka dapat meningkatkan risiko kecelakaan, kemacetan, serta semrawutnya kondisi jalanan. 

Hal ini justru akan menjadi PR baru yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Jadi, apakah akan seperti ini wajah transportasi urban kita hari-hari ke depan?

Hairatunnisa, ditulis dua tahun lalu saat mulai mendalami ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun