Mohon tunggu...
Ikshan Diandra
Ikshan Diandra Mohon Tunggu... Swasta -

bicara dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hentikan, Isu PKI Liar!

1 Oktober 2017   17:21 Diperbarui: 1 Oktober 2017   18:05 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Genderang Pemilu (Pileg dan Pilpres) resmi ditabuh. Ini ditandai dengan mulai 3 Oktober 2017 besok merupakan hari pertama bagi partai politik untuk mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum sebagai calon peserta Pemilu tahun 2019. Berbeda dengan Pemilu sebelumnya, Pileg dan Pilpres dalam Pemilu 2019 ini dilakukan serentak.   

Apa hubungannya Pemilu dan Isu PKI yang makin santer pasca 30 September tahun ini? Menurut saya, tak berlebihan jika isu PKI ini hanya menjadi alat politik untuk menghantam incumbent. Tak dipungkiri, sejak masa pencalonan Pilpres 2014 lalu, Jokowi selalu diisukan dengan keturunan PKI. Bahkan melalui status-status medsos ini santer terbaca. Hingga ujungnya, salah seorang penuduh tersebut, Jonru Ginting saat ini harus mempertanggungjawabkan tuduhannya.   

Menariknya, Jokowi cerdas. Ketika Film G30S PKI ramai ditonton beberapa hari lalu, dia ikut nonton bareng bersama jajaran TNI dan masyarakat di Bogor. Lalu, kemana sebenarnya isu PKI mengarah? Jokowi mendapat pangggung dengan isu yang digoreng habis oleh lawan politiknya. Melalui nobar itu pula Jokowi membuktikan bahwa dia bersih dari tuduhan PKI yang selama ini diwacanakan lawan-lawannya yang bahkan baru-baru ini nekat mendemo patung tugu tani. Apakah harus begini caranya agar provokasi bisa ditelan mentah oleh target? Hanya orang yang tak waras yang bisa mendemo patung. Dendam ya dendam coy, tak usah kesumat begitu. Haha..

Namun apapun itu, Elite politik bisa saja memainkan isu PKI ini untuk mencapai kekuasaannya. Namun baiknya juga diperhatikan akibat kembali dimainkannya isu PKI di tataran akar rumput. Bagaimana tidak, anak cucu keturunan PKI merasa selalu tersudutkan dengan pemutaran film itu. Kontroversi atas film tersebut membuktikan bahwa tak semua yang ada di film itu benar. Bahkan masyarakat juga bingung mau membedakan apakah film itu hanya sekadar film atau justru fakta sejarah sebenarnya. 

Apa salah anak cucu PKI? Kalau bisa memilih, mungkin mereka akan meminta kepada Tuhan sang pemilik alam semesta untuk menjadi anak dari Erdogan atau seorang tokoh dunia lain. 

Saya berani mengatakan, isu PKI ini liar dan berpotensi memecah belah bangsa. Hal ini juga terlihat dari tuntutan beberapa pihak agar pemerintah juga tak melupakan pemberontakan DI/TII dan Permesta. Jika terus diwacanakan, isu ini akan memancing perang saudara. Sudahlah, PKI sudah tiada. Cukup sudah PKI dan anak cucunya menanggung beban trauma dan tak diberi kesempatan untuk bangkit bahkan untuk mengangkat kepala sekalipun saat Orde Baru. 

Elite boleh saja memainkan isu, namun jangan paksa akar rumput untuk saling dendam dan saling menyalahkan. Jangan sampai kebablasan. Tadinya isu ini digoreng untuk kepentingan agar bisa menjadi presiden, nah kalau perang saudara, apakah presiden masih ada? Pecah sudah. Tak ada lagi NKRI harga mati, tak ada lagi Pancasila, tak bisa lagi kita nonton Timnas Indonesia main bola. Hehe.. 

Damailah anak bangsa, justru sekarang ini yang harus diwaspadai adalah radikalisme yang mengatasnamakan agama. Katanya menolak paham komunis dan yang bertentangan dengan Pancasila, eh malah nolak Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Ormas. Ente waras Bib?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun