R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menegaskan bahwa keempat pulau sengketa antara Aceh dan Sumatera Utara, Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek, tidak sekadar daratan tak berpenghuni. Meskipun tidak ada aktivitas tambang di daratan keempat pulau tersebut, namun kawasan perairan di sekitarnya menyimpan potensi kekayaan alam raksasa, terutama gas bumi dan sumber daya perikanan laut dalam. Analisis teknis yang dilakukan tim media Haidar Alwi Care menunjukkan bahwa wilayah sekitar empat pulau ini berada di jantung dua Wilayah Kerja (WK) migas lepas pantai yang kini menjadi perhatian global: Offshore North West Aceh (ONWA) dan Offshore South West Aceh (OSWA), keduanya dikelola oleh Conrad Asia Energy Ltd.
Zona Eksplorasi Strategis di Bawah Laut Aceh.
Konsep Wilayah Kerja (WK) dalam industri migas mengacu pada wilayah laut atau darat yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk eksplorasi dan produksi migas, berdasarkan skema kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract atau PSC). Dalam konteks empat pulau sengketa ini, WK ONWA dan OSWA memiliki nilai yang sangat strategis karena berada langsung di zona perairan sekitar pulau tersebut.
ONWA (Offshore North West Aceh) mencakup area sekitar 9.182 km di lepas pantai Meulaboh, sementara OSWA (Offshore South West Aceh) mencakup area seluas 10.700 km di sekitar perairan Singkil. Keduanya berada pada kedalaman laut antara 5 hingga 1.500 meter, cocok untuk eksplorasi gas laut dalam yang bernilai tinggi.
Kedua blok tersebut kini berada di bawah pengelolaan Conrad Asia Energy Ltd., perusahaan eksplorasi gas yang terdaftar di Bursa Efek Australia (ASX: CRD) dan berkantor pusat di Singapura, serta memiliki kantor operasional di Jakarta. Conrad telah menandatangani kontrak eksplorasi untuk dua WK tersebut sejak Januari 2023 dengan masa berlaku 30 tahun, dan saat ini memegang 100% Participating Interest---artinya, seluruh aktivitas eksplorasi dan bagi hasil dikelola penuh oleh mereka.
Dalam ASX Public Release tertanggal 16 November 2023, Conrad melaporkan bahwa total cadangan terbukti dan dapat dikembangkan (2C) dari ONWA dan OSWA mencapai 214 miliar kaki kubik (BCF) gas. Namun yang lebih mencengangkan, potensi eksplorasi jangka panjangnya mencapai hingga 15 triliun kaki kubik (TCF), dengan estimasi bersih (net to Conrad) sebesar 11 TCF. Angka ini diperkuat oleh Competent Person's Report (CPR) yang diterbitkan oleh lembaga teknis independen THREE60 Energy pada Mei 2023. Laporan ini mencantumkan bahwa wilayah blok Meulaboh dan Singkil termasuk dalam kategori prospektif tinggi dan cocok untuk pengembangan small-scale LNG (liquefied natural gas).
Nilai Ekonomi Migas: Dari Laut Aceh ke Skala Nasional.
Haidar Alwi menekankan pentingnya memahami dimensi nilai ekonomi dari potensi gas ini, bukan sekadar dari volume fisik. Jika dikalkulasi menggunakan asumsi konservatif, maka nilai cadangan migas dari dua WK ini dapat diperkirakan dalam kisaran triliunan rupiah.
Mengacu pada data teknis:
- Cadangan terbukti (2C): 214 BCF gas