BREBESÂ (31/07/2021) - Pandemi Covid-19 di Indonesia masih juga terjadi sejak Maret tahun lalu. Semua orang mengalami banyak sekali kesulitan, dari mulai masyarakat kalangan bawah hingga atas. Hal ini menyebabkan banyak sekali masalah yang muncul dari berbagai sektor kehidupan manusia.
Pandemi ini mengakibatkan PPKM atau Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dengan sangat terpaksa perlu dilakukan untuk menekan angka penularan virus Covid-19 di Indonesia. Pemerintah mengharuskan masyarakatnya untuk selalu di rumah dan mengurangi kegiatan yang mengundang kerumunan.
Hal ini memang sebuah dilema, karena tidak semua masyarakatnya mampu untuk melakukan hal itu, karena sebagian dari mereka perlu untuk keluar rumah untuk mencari nafkah.
Pandemi ini mengakibatkan banyak sekali masalah-masalah terutama dibidang ekonomi dan tentunya pendidikan. Karena 2 hal itu saling berkaitan.
Menurut Sekretaris Desa Bangsri, Bu Mifki Handayani, banyak sekali anak-anak yang putus sekolah di masa ini dan beralih menjadi pengamen dengan menggunakan kostum seperti maskot. "Mereka sehari bisa dapet 100-150 ribu dikurangi biaya sewa kostumnya, ya pasti mereka memilih untuk ngamen daripada sekolah yang tidak semuanya bisa mengikuti (online)" ujar Sekdes Bangsri.
Maka dari itu, Hagi membuka kelas Bahasa Inggris yang dilakukan secara online dan offline. Fokusnya memang ada di online, karena diwajibkan KKN untuk dilakukan secara online. Namun, karena ia tidak ingin memberatkan anak-anak dan orang tua yang tidak bisa melakukannya secara online. "Gak semua anak-anak bisa ikut kelas online, jadi saya membuka kelas secara offline, namun tentu saja dengan mengikuti protocol kesehatan dan membatasi jumlah anaknya" ujarnya.
Untuk kelas online, Hagi membuat video-video pembelajaran Bahasa Inggris. Untuk kelas offline, dilakukan seperti biasa yaitu bertatap muka, dan dengan mengikuti protocol kesehatan serta membatasi jumlah anak-anak.
Selain itu, Hagi juga mengadakan sebuah sosialisasi tentang kata-kata Bahasa Asing yang populer di masa pademi Covid-19 dalam bentu  Flyer untuk dibagikan kepada masyarakat setempat.
DPL : Dr. Aminah, S.H., M.Si.