Mohon tunggu...
Lyfe

Belajar Diwaktu Kecil Bagai Menulis di Atas Batu

13 Januari 2018   23:15 Diperbarui: 14 Januari 2018   01:09 3474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar diwaktu kecil bagai menulis di atas batu. Belajar diwaktu besar bagai menulis di atas air

Oleh : Hafzan, ST (TA PSD Kab. Siak)

Di sudut ruangan Rumah Baca Hafrida Dara Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Siak, terpampang kata-kata bijak "Belajar diwaktu kecil bagai menulis di atas batu. Belajar diwaktu besar bagai menulis di atas air". Kata-kata ini mengingatkan saya syair lagu qasidah zaman dulu yang sering dibawakan oleh ibu-ibu pengajian. Kata dan kalimat ini tentu bukanlah sekedar pajangan namun mengandung pesan dan makna yang tersirat. Coba kita ambil kalimat yang pertama : "Belajar di waktu kecil bagai menulis di atas batu"

Kita tahu bahwa batu adalah benda yang keras,  namun ketika kita menulis diatas batu maka hasilnya akan selalu awet dan bertahan lama. Artinya,  perkembangan otak anak kecil sangatlah cepat untuk menangkap sesuatu,  meniru apa yang dia lihat, menghapal yang dia dengar,  dan mengingat apa yang dia baca dan tulis. 

Sel-sel otaknya begitu cepat berkembang, oleh karena itu apabila sesuatu dipelajari sejak kita kecil maka akan selalu membekas di ingatan kita. Maka ajarilah anak-anak kita mulai dari sejak dini dengan segala sesuatu hal yang baik supaya mereka juga bisa tetap mengingat ajaran yang baik itu dan arahkan untuk berperilaku yang baik pula. Insya Allah kebaikan yang ditanamkan sejak dini akan berpengaruh ke perilaku anak-anak itu kelak jika mereka sudah remaja dan dewasa.

Berikutnya kalimat kedua : "Belajar diwaktu dewasa, bagai menulis di atas air". Kita semua tahu bahwa ketika kita menulis di atas air maka pasti akan cepat hilang dan tidak pernah menyatu tulisannya kecuali air tersebut dibekukan dulu menjadi es, maka baru bisa kita ditulis, itupun tidak bertahan lama ketika esnya mencair maka tulisan pun hilang. Maksudnya mungkin begini, belajar diwaktu dewasa tidak semudah pada saat kita kecil dulu, karena otak orang dewasa itu sudah banyak terisi dengan berbagai masalah dan persoalan. Jadi akan lebih sulit menerima atau menangkap pelajaran dan mengingat sesuatu dibandingkan anak kecil,  tentu sebaiknya kita jangan menunggu dewasa dulu baru belajar tapi mulailah dari dini terus belajar dan belajar sampai akhir hayat. 

Tempat belajar yang paling tepat untuk anak-anak kita selain di rumah adalah di sekolah,  di sana ada guru, buku, perpustakaan dan segudang ilmu yang tidak pernah hilang bergantinya zaman.

Yuk kita sebagai orang tua, mari kita beri pembelajaran kepada anak-anak kita di zaman now dengan senantiasa membaca, baik media buku maupun media digital lainnya.(hfz) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun