Mohon tunggu...
Hafrul asfan
Hafrul asfan Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa freelancer

suka dengan uang tapi tidak suka dengan bekerja

Selanjutnya

Tutup

E-Sport

Delegasi Esport Indonesia Kalau Tidak Dicoba Mana Bisa?

21 Juni 2022   21:05 Diperbarui: 21 Juni 2022   21:46 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Esport kepanjangan dari elektronik sport saat ini sudah menjadi hal umum untuk sebuah permainan atau game sudah menjadi ajang bergengsi, bahkan saat ini sudah menjadi event-event besar tahunan bagi mancanegara. Dulu sebuah permainan game hanya untuk kesenangan semata atau hanya untuk beristirahat setelah menjalani aktivitas sehari-hari. Siapa sangka kalau sebuah permainan menjadi ajang kompetisi yang bergengsi Seiring berjalannya waktu ajang Esport ini menjadi sorotan berbagai media di mancanegara. Tak hanya media yang tertarik keberadaan Esport ini bahkan perusahaan besar saat ini sudah mulai terjun ke dunia Esport, prediksi terdapat keuntungan yang bisa diambil dari Esport ini untuk masa depan. Walaupun terdengar sepele yang hanya kompetisi tentang vidio game tapi Esport ini berkembang dengan pesat ke mancanegara. Sistem dalam Esport sendiri terbialng fleksibel karena dalam esport sendiri tidak ada batasan dalam peserta semua kalangan dari gender hingga usia bukan menjadi halangan, pasalnya didalam esport sendiri sudah menjadi ajang perlombaan dalan non akademic.

Di indonesia sendiri masih terbilang baru dalam peresmian esport untuk menjadi cabang olahraga dalam negri, seperti dilansir oleh Hybrid Peresmian ini dilakukan pada tanggal 25-27 Agustus 2020 lalu, dalam Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) KONI Pusat 2020. Dengan kebijakan peresmian Esport di Indonesia sudah mendapatkan kompetisi resmi seperti pekan olahraga Nasional (PON). Dengan hal ini pemerintah sudah terbilang terbuka akan hal baru dan pemerintah sudah menciptakan badan resmi yang mengurus kegiatan esport dalam negri PB ESI (Pengurus Besar Esports Indonesia).

Walaupun begitu Indonesia memiliki potensi yang unggul dalam bidang Esport. Berdasarkan laporan We Are Social di Indonesia sudah menduduki nomer 3 di negara pengguna game terbesar di dunia, di susul oleh negara-negara besar lainnya seperti Vietnam dan Filipina. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang setiap taunya ,melihat perihal antusias dari masyarakat di Indonesia yang menggemari bermain game. Terdapat banyak banyak atlet dan tim yang sudah mengharumkan nama bangsa hingga ke luar negri, untuk ajang dunia esport ini. Pada akhirnya esports sudah berkembang dan diakui di Indonesia, Esport masih dipandang sebelah mata, mungkin karena kurang nya sosiali terhadap orang tua banya yang beranggapan bahwa bermain game hanya buang-buang waktu saja atau merusak masa depan anak. Nyatanya stigma-stigma seperti itu perlu di sosialisasikan, nyata nya sekarang prestasi Esport sudah menjadi ke rancah internasional.

 Akan tetapi baru- baru ini muncul sebuah berita PB ESI membatalkan pemberangkatan untuk empat game ajang sea games 2022. Keptusan yang diambil dari pihak PB ESI serta PPON, sudah melakukan berbagai pertimbangan dan pengkajian berbagai alasan. Alasan yang pertama antara lain tidak adanya rekam jejak prestasi, tidak berpeluang dalam mendapatkan mendali, dan serta permasalahan dalam organisasi. Selain itu pihak kemenpora melakukan keputusan ini agar anggaran dalam sea games ini lebih berdaya gunakan dan memfokuskan untuk menghadapi Asian games 2022.

Jadi menurut pandangan saya memang untuk pemerintah dalam keputusan kurang akan tetapi ada faktor pendukung untuk keputusan tersebut. Mungkin banyak atlet atau tim esport indonesia yang kecewa dalam hal ini, karena terbilang sudah berjuang serta memaksimalkan kemapuan mereka apalagi  untuk ajang Sea games bisa dikatan bukan dalam negri lagi tapi lebih ke seluruh dunia atau mancanegara, apalagi belum untuk seleksi dalam negri sendiri sudah ketat. Alasan pemerintah membatalkan karena tidak adanya rekam jejak prestasi, akan tetapi menurut saya tidak salahnya para untuk atlet diberi kesempatan dalam mengikuti ajang sea games tersebut, tidak menutupi kemungkinan para atet ini menjuarai atau mendapatkan mendali di indonesia

Walapun mengingatkan untuk saat ini di Indonesia masih terbilang baru dalam penerimaan Esport ini untuk kepada seluruh atlet yang berkecimpung dalam dunia Esport entah itu tingkat nasional maupun internasional yang ada di tanah air untuk memanfaatkan dulu dukungan yang diberikan oleh pemerintah mungkin perlu sedikit dukungan juga dari masyarakat agar pemerintah tidak main-main dalam pengembangan esport ini, terbilang baru dalam memasuki dunia esport mungkin pemerintah masih ragu dalam mensupport atau mendukung dalam cabang esport dalam negri, mungkin dengan seiring berjalanya waktu serta jam terbang dalam cabang esport ini pemerintah mungkin bisa lebih terbuka lagi dengan pandangan tentang Esport agar dapat mendukung atau mensupport secara penuh. Banyak juga negara tetangga terbilang sukses atas dukungan dari pemerintah. Sudah bukan menjadi hal baru lagi buat masyarakat atau pemerintah Esport ini akan menjadi gerakan baru buat seluruh dunia

Dalam hal ini Aksi peran pemerintah dalam mengembangkan esports memegang peranan utama, mengingat masih banyak orang tua yang masih menganggap sepele pemerintah berfungsi sebagai peran utama dalam pelaksanaan kegiatan - kegiatan Esport dalam negri. Mungkin dengan bimbingan pemerintah, lebih mudah membuka jalan lebih besar bagi esports agar lebih diterima masyarakat. Dengan menonjolkan catatan prestasi dan geliat turnamen. Tak hanya membuat orang tua terbuka dengan Esport tetapi juga membangkitkan minat bagi calon atlet - atlet muda dengan dukungan penuh dari orang tua, masyarakat, bahkan pemerintah

Mohon tunggu...

Lihat Konten E-Sport Selengkapnya
Lihat E-Sport Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun