Mohon tunggu...
Hafiz Surya Aditya
Hafiz Surya Aditya Mohon Tunggu... UIN Walisongo Semarang

Tukang Rebahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Gotong Royong "Jumat Bersih" Sebagai Wujud Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekitar

18 Agustus 2022   12:24 Diperbarui: 18 Agustus 2022   12:26 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebersihan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan pribadi maupun lingkungan. Karena lingkungan yang bersih tanda lingkungan yang sehat dan masyarakat yang peduli akan kebersihan lingkungan merupakan hal penting dalam pencegahan penularan penyakit.

Berkenaan dengan nilai gotong-royong, masyarakat Indonesia sejak dahulu sudah dikenal sebagai bangsa yang memiliki nilai gotong-royong yang tinggi. Namun ditegaskan di sini, nilai gotong-royong sebenarnya bukan hanya milik bangsa indonesia saja, melainkan lebih merupakan ciri khas masyarakat agraria yang dituntut oleh lingkungannya untuk hidup secara kolektif.

Kata gotong-royong bukan hanya mempunyai arti sebagai bekerja bersama-sama, tolong-menolong atau bantu membantu saja. Gotong-royong merupakan sebuah konsep budaya sebagai bagian dari suatu sistem budaya.

Sebagai sebuah konsep budaya, gotong-royong itu sendiri pada dasarnya adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat secara sadar untuk mencapai suatu kepentingan bersama tanpa didasarkan oleh pertimbangan imbalan materi bagi mereka yang terlibat di dalamnya.

Pada masa sekarang ini, masyarakat Indonesia sedang bergerak dari masyarakat agrarian, menuju masyarakat industri. Transformasi sosial ini, secara langsung atau pun tidak langsung akan mempengaruhi berbagai nilai yang berkembang di masyarakat, Salah satu yang turut berubah adalah nilai-nilai yang terkandung dalam gotong-royong sebagai sebuah konsep budaya. 

Dalam kaitan ini, penulis mencoba mewujudkan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan Kegiatan Jum'at bersih sebagai bagian dari kegiatan gotong-royong. Yang dimaksud "Jumat Bersih" dalam istilah ini adalah kegiatan kebersihan lingkungan sekitar dan hal-hal yang bersifat fisik baik lingkungan kita maupun diri kita sebagai
manusia yang membutuhkan kesucian fisik dan non-fisik.

Sebagai wujud menjaga kebersihan lingkungan sekitar, Mahasiswa KKN MIT 14 kelompok 25 UIN Walisongo Semarang mengadakan kegiatan "Jumat Bersih" di Dusun Kedopokan Desa Tlogopucang Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Kegiatan tersebut masuk ke dalam program kerja dari kegiatan KKN. Adapun kegiatan "Jumat Bersih" ini dilakukan pada setiap hari jumat dalam waktu satu bulan dua kali, yang dimana sasarannya adalah membersihkan tempat ibadah (masjid) dan membersihkan tempat lembaga pendidikan yaitu TPQ madrasah diniyah. 

Pada kegiatan "Jumat Bersih" yang pertama adalah membersihkan tempat ibadah (masjid). Sebelum memulai kegiatan, mahasiswa KKN MIT 14 kelompok 25 UIN Walisongo Semarang meminta izin terlebih dahulu dari pihak masjid untuk melakukan kegiatan tersebut. Adapun area yang dibersihkan yaitu area dalam masjid, area luar, halaman, dan area tempat wudhu. Sedangkan pada kegiatan "Jumat Bersih" yang kedua adalah membersihkan tempat lembaga pendidikan yaitu TPQ dan Madrasah Diniyah.

Sebelum memulai kegiatan tersebut seperti biasa untuk meminta izin terlebih dahulu yaitu kepada kepala dari TPQ dan madrasah diniyah. Adapun area yang dibersihkan diantaranya area ruang kelas, area ruang kantor, dan halaman TPQ madrasah diniyah. Dalam kegiatan "Jumat Bersih" ini semua mahasiswa KKN MIT 14 kelompok 25 UIN Walisongo Semarang wajib mengikuti kegiatan tersebut karena memang kegiatan tersebut adalah salah satu dari bagian gotong royong.

Jum'at bersih sebagai bagian kegiatan gotong-royong pada dasarnya adalah sebuah konsep budaya yang dihayati oleh semua lapisan masyarakat. Pada masyarakat dengan nilai tukar terbatas, penghayatan akan gotong-royong menjadi lebih kental. Sebagai sebuah konsep budaya, gotong-royong akan mengalami perubahan sesuai dengan perubahan masyarakat yang menggunakannya. Agar gotong-royong dapat tetap dipelihara pada kehidupan masyarakat, diperlukan reaktualisasi secara terus menerus. Perubahannya baik melalui perubahan cara ataupun perubahan tujuan, sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Dalam kegiatan "Jumat Bersih" ini semua mahasiswa KKN MIT 14 kelompok 25 UIN Walisongo Semarang wajib mengikuti kegiatan tersebut karena memang kegiatan tersebut adalah salah satu dari bagian gotong royong.

Daftar Pustaka
Badrudin. Pemberdayaan Masyarakat Gerakan Jumsih (Jumat Bersih). Jurnal Dedikasi Vol. 1 No. 3 Januari - Juni 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun