Mohon tunggu...
Muhammad Hafiz Ansyari
Muhammad Hafiz Ansyari Mohon Tunggu... Guru di MIS NOR RAHMAN Banjarmasin

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

7 Strategi Investasi Pribadi Terbaik di Tengah Tren FOMO Emas

20 April 2025   23:54 Diperbarui: 20 April 2025   23:54 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panduan Investasi Pribadi di Tengah Tren FOMO Emas

Dalam beberapa waktu terakhir, banyak orang berbondong-bondong membeli emas sebagai bentuk investasi. Fenomena ini dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out) dalam investasi. Namun, apakah emas merupakan satu-satunya pilihan investasi yang tepat di tengah kondisi ekonomi saat ini? Berdasarkan pengalaman para Kompasianer, terdapat berbagai strategi investasi pribadi yang dapat dipertimbangkan. Berikut adalah panduan investasi pribadi yang dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak.

1. Investasi pada Diri Sendiri

Salah satu bentuk investasi terbaik adalah investasi pada diri sendiri. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dapat memberikan hasil jangka panjang yang signifikan. Mengikuti kursus, seminar, atau pelatihan dapat meningkatkan nilai diri di pasar kerja dan membuka peluang karier yang lebih baik. 

2. Diversifikasi Portofolio Investasi

Mengandalkan satu jenis investasi dapat meningkatkan risiko. Diversifikasi portofolio dengan mengalokasikan dana ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, reksa dana, dan properti dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.

3. Investasi Emas sebagai Pelindung Nilai

Emas dikenal sebagai aset yang tahan terhadap inflasi dan gejolak ekonomi. Investasi emas dapat menjadi pilihan yang baik untuk menjaga nilai kekayaan dalam jangka panjang. Namun, penting untuk tidak terjebak dalam tren FOMO dan memastikan bahwa keputusan investasi didasarkan pada analisis yang matang. 

4. Memahami Profil Risiko Pribadi

Setiap individu memiliki toleransi risiko yang berbeda. Memahami profil risiko pribadi dapat membantu dalam memilih instrumen investasi yang sesuai. Misalnya, individu dengan toleransi risiko rendah mungkin lebih cocok berinvestasi di instrumen yang stabil seperti obligasi, sementara individu dengan toleransi risiko tinggi mungkin tertarik pada saham atau aset kripto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun