Mohon tunggu...
hafiz renaldy
hafiz renaldy Mohon Tunggu... Lainnya - laki-laki

Mahasiswa Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Unik Campur Bahasa Anak Gaul Masa Kini

28 November 2021   21:47 Diperbarui: 28 November 2021   21:58 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan bahasa di kalangan remaja saat ini kerap menggabungkan kosa kata bahasa Inggris tersebut dengan bahasa Indonesia. Entah untuk terlihat gaul atau memang mereka terbiasa saja pakai bahasa Inggris. Tidak hanya di Jak-sel namun hampir diseluruh wilayah jabodetabek, Walaupun pada akhirnya fenomena ini disebut dengan bahasa anak Jak-sel.

Loh heh kenapa Jak-sel? Hehe sebenarnya ga ada bukti signifikan juga si bahwa Fenomena bahasa ini berawal dari jakarta selatan hanya saja kawasan Jakarta selatan identik dengan kaum borjunya. Nah hal tersebut mengundang masyarakat beranggapan anak jaksel kebanyakan anak gaul masa kini doyan ngobrol pakai bahasa Inggris campur bahasa Indonesia.

Jika ditelisik, fenomena ini mirip dengan singlish atau Singapore-English, atau di Malaysia ada maylish atau Malaysia-English bukan hanya bahasa tongkrongan di kedua negara tersebut hampir disetiap kosa katanya ada campuran bahasa Melayu dan English.

Beberapa contoh campur bahasa ala anak Jak-sel gaes :
Literally = paling mendasar
Wich is =yang mana
Actually = sebenarnya
Basically = Pada dasarnya
Prefer = Lebih suka, lebih demen
Perhaps later = Mungkin nanti
Normally = Normalnya, secara normal
Seldom = Jarang
Because why = Karena kenapa
Whatever = Terserah

Berkaitan dengan campur bahasa diatas sosiolingustik hadir untuk menelisik fenomena tersebut sosiolingustik sendiri adalah ilmu mempelajri bahasa dan kaitan bahasa tersebut didalam masyarakat. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa
- Status Sosial
- Tingkat Pendidikan
- Umur
- Tingkat Ekonomi
- Agama
- Jenis Kelamin

Menurut pakar linguistik Universitas Indonesia, Bernadette Kushartanti, ini adalah risiko kontak bahasa.

"Hal ini tidak bisa dihindari karena memang ada interaksi setiap bahasa. Ada bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Korea, bahasa gaul, bahasa macam-macam yang membuat perkembangan bahasa seperti ini tidak bisa dihindari," kata Bernadette saat dihubungi BBC News Indonesia.

"Saya tidak mengatakan bahwa ini tidak mengkhawatirkan, tapi kita harus melihatnya dari dua sisi," kata Bernadette.

"Di satu sisi kita membutuhkan cara untuk tetap mengungkapkan bahasa dengan benar, tapi di sisi lain, bahasa juga punya fungsi. Kalau terlalu formal maka pada situasi tertentu kita akan menjadi terasing," kata perempuan bergelar doktor itu.
Gimana gaes sebenarnya ga ada masalah si dalam penggunaan bahasa tersebut hanya saja lebih mempertimbangka waktu penggunaan saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun