Mohon tunggu...
Hafizh Nurramadhan
Hafizh Nurramadhan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Roda kehidupan

Jadilah yang bermanfaat walau sekecil biji zarah

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pentingnya Mengetahui Entrepreneurship

22 Februari 2021   21:22 Diperbarui: 22 Februari 2021   21:42 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Dalam bahasa Indonesia . Istilah Entreneurship diartikan kewirausahaan yang memiliki pengertian sedikit berbeda oleh para ahli. Meskipun demikian, masing-masing pendapat memiliki inti dari entrepreneurship. Yaitu tentang kreaktivitas atau inovasi.

Secara umum pengertian Entreneurship (Kewirausahaan) adalah proses kegiatan kreaktivitas dan inovasi menciptakan perubahan dengan menamfaatkan peluang dan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilaintambah bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan.

Istilah Entreneurship diadopsi dari Bahasa Perancis, entreprendre yang berarti melakukan (to under take), memulai atau berusaha melakukan tindakan mengorganisir dan mengatur. Istilah Entrepreneurship mulai diperkenalkan dalam tulisan Richard Cantillon yang berjudul Essai Sur la Nature du Commerce en General tahun 1755 . (Hannah Orwa Bula," Evalution and Theories of Entrepreneurship: A Cristical Review on the Kenyan Perspective", Internasional Journal of Business and Commerce, Vol. 1, No.11, Lahore, 2012).

Dalam literatur-literatur kewirausahaan diartikan berbeda-beda oleh para ahli. Berikut beberapa pengertian entrepreneurship (kewirausahaan).

  • Menurut Suryana dalam, kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses (2013), entrepreneurship merupakan suatu proses menerapkan aktivitas dan inovasi untuk memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.
  • Danang Sunyoto dalam Kewirausahaan Untuk Kesehatan (2013), memiliki pandangan tentang enterepreneurship yaitu suatu sikap untuk memciptakan sesuatu yang baru serta bernilai bagi diri sendiri dan orang lain.
  • Hermawan Kartajaya menjelaskan pengertian Entrepreneurship adalah suatu usaha untuk menciptakan nilai melalui pengamatan atas suatu kesempatan bisnis,dengan melakuka manajemen terhadap resiko yang mungkin timbul serta keterampilan untuk berkomunikasi serta bmembolisasi sumber daya yang ada terutama sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan sesuatau yang mnghasilkan.
  • Abu Marlo pada buku Enterpreneurship Hukum Langit (2013) menjelaskan bahwa enterpreneurship adalah kemapuan seseorang untuk peka terhadap peluang dan memanfaatkan peluang tersebut untuknmelakukan perubahan dari sistem yang ada.
  • Robbin & Coulter menjelaskan Kewirausahaan yakni satu proses dimana seseorang atau suatu kelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir & sarana untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh dengan memenuhi kebutuhan serta keinginan melalui sebuah inovasi dan keunikan, tidak mempedulikan apapun sumber daya yang digunakan pada saat ini.

Berdasarkan definisi dari beberapa pendapat di atas,maka dapat diperoleh secara rinci unsur-unsur utama yang ada dalam entrepreneurship, yaitu: penerapan kreaktivitas dan inovasi, pemanfaatan peluang, membuat perubahan, dan memberikan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain.

Dalam Islam etika dan bisnis merupakan satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan ajaran Islam yang bersifat syumul yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Hubungan bisnis dengan etika dalam Islam tak ubahnya kesatuan antara urat  dan daging. Landasan yang mendorong prilaku bisnis hendaknya didasarkan tidak hanya karena rasa takut sebuah pemberintah,tidak juga karena hasrat menumpuk kekayaan,tetapi lebih dari itu,seseorang pembisnis hendaknya menyadarkan prilakunya semata-mata karena rasa takut kepada Allah dalam usaha mencari ridhanya. Sehingga bisnis yang ideal dalam Islam,adalah bisnis tyang mampu menyeimbangkan antara hak dan kewajiban,mampu menciptakan rasa keadilan dan memenuhi tuntutan kebijakan dan keluhuran budi. Oleh karena itu, pembisnis muslim harus tunduk kepada aksioma (nilain dasar) etika bisnis Islami yang mencakup tauhid, keseimbangan,kehendak bebas, tanggung jawab, dan kebenaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun