Mohon tunggu...
Hafizha Ulya Nafiu
Hafizha Ulya Nafiu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi FKM Universitas Diponegoro 2019

Hai, semoga bacaan yang saya post dapat bermanfaat ya!. Stay healthy and happy ^^

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemberdayaan dengan Mengolah Biji Durian di Desa Penghasil Durian Terbesar di Indonesia yang Kaya Akan Manfaat

28 Januari 2022   09:49 Diperbarui: 29 Januari 2022   09:26 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pongge yang Terkumpul di Salah Satu Rumah Warga di Dusun Giyanti, Kecamatan Candimulyo (Dokpri)

By Hafizha Ulya Nafiu, KKN Fakultas Kesehatan Masyarakat, Konversi Program Kampus Merdeka Pejuang Muda 

 Kabupaten Magelang merupakan  salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki potensi budidaya durian. Selama periode 2018-2020, durian merupakan komoditas unggulan yang mengalami peningkatan produksi. Produksi durian di Kabupaten Magelang mencapai 75,639 ribu ton serta tanaman yang menghasilkan sebanyak 58,527 ribu pohon dan produksi terbesar adalah di Kecamatan Candimulyo (BPS, 2021).

Sentra produksi durian yang terkenal adalah Desa Giyanti yang berada di Kecamatan Candimulyo. Desa ini mempunyai dua dusun penghasil durian yaitu berada di Dusun Giyanti dan Mantenan. Desa Giyanti sendiri telah diresmikan sebagai desa sentra buah durian pada tahun 2014. Hal ini merupakan suatu keuntungan menjanjikan, namun ada masalah yang timbul yaitu pongge (biji durian) berserakan di Desa Giyanti karena mereka kurang bisa dalam mengolah biji yang dapat dikatakan sebagai “limbah”.

Oleh karena itu, kami selaku Tim Pejuang Muda Kabupaten Magelang ingin memberdayakan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang tidak bekerja dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk mengolah biji durian.

Pemaparan Ide Pemberdayaan ke Dinas Sosial Kabupaten Magelang (Dokpri)
Pemaparan Ide Pemberdayaan ke Dinas Sosial Kabupaten Magelang (Dokpri)

Kegiatan diawali pemaparan ke Dinas Sosial Kabupaten Magelang bersamaan dengan Dosen Mentor Pejuang Muda Kabupaten Magelang, yaitu Ibu Erna Dwi Astuti kepada Drs. Sodik Saefudin selaku Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin dan Pemberdayaan Sosial dan juga Dian Hermawan, S.Sos., M.Si. Selaku Kepala Bidang Rehabilitasi, Perlindungan dan Jaminan Sosial. Kami mendapat masukan dari Bapak Dian agar cookies yang kami buat bisa lebih lembut agar mudah untuk dikonsumsi balita.

Melakukan Perizinan ke Kantor Kecamatan Candimulyo (Dokpri)
Melakukan Perizinan ke Kantor Kecamatan Candimulyo (Dokpri)

Kemudian, perizinan dengan penyampaian ide ke Kantor Kecamatan Candimulyo dan Kantor Desa Giyanti pada 16 November 2021 ke stakeholder setempat yaitu kepala dan sekretaris Desa. Usulan kami disambut dengan baik dan diberi beberapa saran. Kemudian, hari berikutnya berlanjut dengan eksperimen mengolah biji durian dengan membersihkan terlebih dahulu, mengupas kulit, merendam dengan air kapur, merebus, memotong dengan ukuran kecil-kecil, pengovenan, dan memblender hingga dalam bentuk tepung. Selanjutnya, tepung sebagai bahan setengah jadi akan kami olah sebagai cookies dan bubur untuk pemenuhan balita yang berada di wilayah Dusun Giyanti.

Melakukan Pengolahan Biji Durian (Dokpri)
Melakukan Pengolahan Biji Durian (Dokpri)
Hasil Biji Durian Menjadi Tepung (Bahan Setengah Jadi) Dokpri
Hasil Biji Durian Menjadi Tepung (Bahan Setengah Jadi) Dokpri

Survei kedua pun dilakukan dan kami melakukan wawancara kepada salah satu warga dan mereka mengatakan bahwa banyak pendatang dari luar kota untuk makan durian langsung di rumah warga yang memiliki pohon durian. Tiap-tiap rumah di Desa Giyanti biasanya memiliki 2-3 pohon durian di belakang rumah, sehingga limbah pongge yang dihasilkan saat musim durian bisa 5-10 kg per minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun