Jam menunjukkan pukul 04.50 yang ditandai dengan azan subuh. Pada waktu itu Sulaiman masih tertidur pulas, melihat Sulaiman yang masih tertidur ibunya langsung membangunkan ia untuk melaksanakan shalat subuh di surau.
Sulaiman bangun dari tidurnya dan langsung membaca doa bangun tidur, " Alhamdulillahillazi Ahyana ba'dama amatana wailahinnusyur." Setelah membaca doa Sulaiman langsung bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Selesai berwudhu ia mengganti pakaiannya dengan pakaian pakaian muslim. Sulaiman pergi dari rumah dengan membaca doa, " bismillah tawakkaltu allallahi lahaula wala kuwwata ilabillah." Dengan mendahulukan kaki kiri ia berjalan keluar rumah menuju surau.
Pulang dari surau, Sulaiman langsung pulang kerumah. Sulaiman langsung mengambil Al Qur'an dan memurajaah hafalannya.
Selesai mangaji Sulaiman bergegas untuk mandi dan memakai pakaian seragam sekolah yang rapi lagi bersih. Sulaiman berpamitan dengan orang tua nya lalu meminta restu agar pelajaran mudah dimengerti olehnya.
Sulaiman menyiapkan sepeda yang dihadiahkan kakeknya. Tanpa sepengetahuan Sulaiman sepeda tersebut rupanya warisan Albert Einstein yang memiliki teknologi kecepatan cahaya.
Sulaiman mengayuh sepeda dari rumahnya di kampung ke sekolah yang berada kota, yang kira kira sampainya 20 menitan.
Sesampainya di sekolah Sulaiman berjumpa teman lokalnya yang mau membulli dirinya. Nama temannya yaitu Alex.
Alex merupakan anak orang kaya, apa saja yang mau ia minta pasti dikabulkan oleh orang tuanya. Latar belakang dirinya tersebut membuat Alex menjadi manja dan sombong.
Saat Alex membulli Sulaiman dengan kata-kata yang tidak pantas, Sulaiman tidak mempedulikan nya karena sifat Sulaiman yang cuek.
Sulaiman berjalan menuju lokalnya. Melihat Sulaiman yang cuek terhadap perkataan Alex, Alex pun tidak terima atas perlakuan tersebut dan terus mengikuti Sulaiman sampai lokal.