Mohon tunggu...
Hafiza Rahmah
Hafiza Rahmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Jangan pernah melihat siapa yang berbicara, namun lihatlah tentang apa yang disampaikannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Prioritas: Organisasi atau Kamu

24 April 2020   16:05 Diperbarui: 24 April 2020   16:57 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mentari mulai beranjak dari persembunyiannya, diiringi dengan hembusan angin pagi. Saat ini aku telah siap dengan seragam abu-abuku yang kupadukan dengan kerudung putih dan sebuah bros kecil yang kusematkan dikerudungku. Ku kenakan sepatu sekolahku lalu beranjak dari teras menuju ke sekolah yang cuma berjarak 800 meter dari rumahku. SELAMAT DATANG di SMA CINTA KASIH itulah tulisan yang menyambutku di depan pintu gerbang sekolahku ini.

"Aw, sakit" rintihku,  sambil memegangi  lututku
"Hei, kalo jalan liat-liat dong, jalan itu pake mata buka pake lutut kan" omelku ke siswa yang menabrak ku tadi

siswa itu lalu berjongkok dan kemudian tertawa "Hahaha....salah sendiri bengong disitu, halangin orang yang mau lewat aja si" setelah puas tertawa dia berdiri dan pergi meninggalkan aku. Setelah dia pergi, aku langsung bangun dan membersihkan rok panjangku yang kotor " etdah, dah nabrak orang bukannya minta maaf malah ninggalin gitu aja" gerutuku. Setelah rok ku lumayan bersih aku bergegas menuju koridor kelas 12 dimana  papan pengumuman itu berada  untuk melihat kelas mana yang akan aku tempati selama 2 tahun ini.

Sesampainya di koridor kelas 12, papan pengumuman dipenuhi oleh siswa dan siswi SMA Cinta Kasih. "ramai banget, gimana aku mau lihatnya. Kalo aku nerobos ke gerombolan anak itu, yang ada aku bakal tambah jadi lidi dong" gerutuku sambil meletakkan tangan di dagu.

"hei, jangan melamun terus nanti disambet setan loh" gurau Rere. Dia adalah sahabatku sejak kelas 10.
"siapa juga yang melamun, aku lagi mikirin gimana caranya aku nerobos gerombolan siswa yang ada di depan papan pengumuman, tau sendiri kan kalo misalnya aku  nerobos yang ada nanti aku gepeng dong". jawabku sambil melihat pemandangan di depan sana

"Yaelah, biasanya juga kamu suka nerobos antrian orang kalo dikantin. Cepet sanah liat! aku tadi udah liat" suruh si Rere
"Jahat, kamu liat papan pengumuman ngga nungguin aku. Emang kanu sekarang masuk kelas apa?" tanyaki ke Rere
"Makanya jadi anak jangan suka telat, jadinya aku tinggal kan. Heemm... aku masuk kelas 11 IPA 5. Semoga kita bisa sekelas lagi ya" Jawab Rere
" Ya udah aku lihat dulu, siapa tau kita sekelas lagi" jawabku sambil meninggalkan Rere di depan koridor kelas 12. Segera ku lihat papan pengumuman dan mencari namaku. 11 IPA 1 batinku. Aku berjalan ke arah Rere

"Aku masuk 11 IPA 1 Re, kita jadi ga sekelas lagi" gerutuku ke Rere
"Wah, selamat ya. Ku denger denger 11 IPA 1 itu isinya anak anak pinter loh. Masalah kita ga sekelas gapapa, kan kita masih bisa main bareng, kantin bareng, dan masih satu organisasi juga" Jawab Rere. "Ya udah yuk, masuk kelas udah bel juga" lanjutnya
"Yuh, oh ya re tadi pas aku berangkat sekolah di gerbang masuk aku ditabrak sama anak laki laki, keliatannya sih baru kelas 10. Terus yang bikin aku sebel bukannya minta maaf ke aku malah dia ketawain aku terus pergi gitu aja" curhatku ketika kita naik tangga menuju area kelas 11.

"Ya udah biarin aja, kejadiannya juga tadi kan. Ga usah dipikirin, kalo kamu mikirin terus bisa bisa kamu nanti jadi suka sama dia lohh" canda Rere
"Ihh, jangan sampe deh. Kelasku dah sampe nih, aku masuk dulu" kataku ketika sudah berhenti di depan pintu kelas.
"Oke, aku juga mau ke kelas. Nanti jangan lupa ke Ruang ROHIS ada kumpul buat bahas anggota baru" Rere mengingatkanku
"Siap bu bos" kataku sambil mengacungkan jempol ke arah Rere

Ketika Rere sudah menjauhi kelasku,. Aku segera masuk dan mencari tempat duduk. Aku bingung mau duduk dimana, sementara aku belum terlalu mengenal anak anak di kelas ini. Maklum, aku dari kelas 10 jarang keluar kelas, keluar cuma ke kamar mandi dan ketika akan sholat saja. Banyak temenku yang ku kenal cuma anak yang waktu kelas 10 sekelas, temen waktu smp, dan beberapa teman satu organisasi. Akhirnya, aku menjatuhkan pilihan untuk duduk di bangku deret no 2 dari depan,. Lalu, ku keluarkan novel yang baru  ku beli kemaren untuk menghilangkan rasa bosanku
"Assalamualaikum, Andien boleh aku duduk  disebelahmu" tanya seorang anak.
"Wa'alaikumsalam, oh kamu Met silahkan.Bentar ya aku geser tempat duduk dulu" kataku,lalu ku bergeser tempat duduk

Keheningan menyelimuti kita berdua, aku terlalu fokus dengan novel yang kubaca dan Meta terlalu sibuk dengan gadgetnya. Meta salah satu temanku di ROHIS, kita tidak terlalu dekat tapi sebenarnya Meta itu anak yang asik.
"Nanti kamu kumpul ROHIS ?" tanya Meta
"Insyaallah" jawabku

Tiba tiba wali kelasku datang, beliau memperkenalkan diri dan membagi struktur kelas dan jadwal piket. Setelah itu, beliau juga menginformasikan beberapa pengumuman penting. Setelah diberi pengarahan selama 1 jam, aku dan teman teman kelasku di perbolehkan pulang. Namun, aku dan Meta berjalan ke masjid untuk kumpul organisasi.
" Assalamualaikum, kamu sekretaris ROHIS yang baru kan? disuruh ke depan buat urusin pendaftaran anggota baru" suruh salah satu anak ROHIS kepadaku
"Walaikumsalam, iya makasih sudah diberitahu" jawabku."Met, aku ke depan dulu ya, kamu ke masjid sendiri gapapa kan?" tanyaku ke Meta
"Iya gapapa. Aku ke masjid dulu ya. Assalamualaikum" Meta langsung pergi meninggalkanku
"Waalaikumsalam"jawabku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun