Saya pun mungkin tengah menjadi bagian dari attention seeker tersebut. Maka saya sedang mengomentari diri saya sendiri dan mungkin hanya perlu bahan untuk introspeksi diri.
Mungkin sekarang diam akan dipandang sebagai orang yang tidak mudah diajak bicara tapi bisa diajak mutualan di media sosial. Diam akan terjadi ketika mata saling pandang tapi akan saling membalas di kolom komentar dan group chat.Â
Diam terjadi ketika melihat anak kecil mengamen dan kakek tua tidur di pinggir jalan namun di biodata media sosial tertulis sebagai pejuang keadilan sosial. Mungkin diam bukan lagi menjadi emas, tapi diam hanyalah bongkah batu biasa yang dapat dilempar kapan saja. Benarkah?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!