Mohon tunggu...
Hafiyyah Khayyiroh S.
Hafiyyah Khayyiroh S. Mohon Tunggu... Mahasiswa - College Student

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dalam Penerapan Pancasila di Era Milenial dan Revolusi Industri 4.0

31 Maret 2021   08:52 Diperbarui: 21 April 2021   06:43 9815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagaimana kita ketahui, Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang merupakan kumpulan nilai dasar yang dipegang oleh negara serta masyarakat Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa. Pancasila lahir karena perjuangan para pahlawan kita sebagai bentuk kesepakatan bersama untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia yang memiliki banyak keragaman.

Era revolusi industri 4.0 adalah era di mana teknologi digunakan sebagai kebutuhan pokok masyarakat. Sebagai contoh, ketika lapar dan hendak membeli makan, cukup membuka aplikasi untuk memesan makanan dan membayarnya dengan e-money atau uang tunai. Contoh lainnya adalah saat ingin membeli barang, hal serupa dapat dilakukan dengan hanya membuka aplikasi, memilih barang yang ingin dibeli dan bertransaksi sesuai ketentuan. Komunikasi pun dapat dilakukan dengan semua orang yang ada di dunia ini, baik yang dikenal, maupun yang tidak.

Perjuangan Pancasila sebagai ideologi terasa semakin berat saat memasuki era milenial dan revolusi industri 4.0 karena zaman sekarang, teknologi hampir menguasai seluruh dunia. Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat, membuat informasi dapat menyebar dengan mudah. Hal ini jika dalam sudut pandang positif adalah hal yang baik karena dengan informasi yang mudah kita dapatkan, kita menjadi lebih cepat mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita. 

Tetapi, itu berlaku saat kita selektif terhadap suatu informasi dan bijak ketika menerimanya. Informasi yang tersebarluaskan, belum tentu merupakan sebuah fakta lapangan yang terjadi. Terkadang, ada oknum tidak bertanggung jawab yang membuat informasi palsu untuk mengadu domba masyarakat sehingga terjadilah perpecahan. Informasi palsu ini selain dapat menyebabkan perpecahan, dapat membuat seseorang melakukan tindakan asusila, menyakiti orang lain, memicu kepanikan, dan bahkan paling parah dapat membuat suatu Negara terancam jika tidak memiliki ideologi yang kuat.

Sejujurnya, tantangan untuk menerapkan Pancasila lebih dirasakan oleh generasi milenial. Mereka lahir ke dunia ketika dunia telah berpusat pada teknologi yang secara tidak sadar membuat mereka tidak mengetahui apa yang terjadi kepada dunia sebelum teknologi berkembang pesat. Mereka menganggap, zaman sekarang memang hal lumrah untuk sering bermain gawai. Kepala mereka sering menunduk untu bermain gawai, mengabaikan sekitar mereka, serta lebih senang untuk mengobrol lewat media komunikasi daripada secara langsung. 

Apakah itu hal yang patut kita prihatinkan? Iya. Sila-sila yang terkandung pada Pancasila lebih cenderung mengajarkan kita untuk bersosialisasi, mempererat tali silaturahmi, dan menjalin persaudaraan dengan komunikasi yang terjadi secara tatap muka karena selain dapat meningkatkan skill sosialisasi, hal ini dapat membuat kita lebih mengenal karakter orang dari gurat wajah dan gerakan.

Tantangan lainnya adalah saat pembelajaran tentang pendidikan Pancasila, para pengajar seakan kesusahan untuk menarik perhatian para siswa untuk fokus akibat dari konten gawai yang lebih menarik dibandingkan materi yang disampaikan oleh pengajar, membuat mereka lebih berpikir tentang "kapan pembelajaran ini selesai?". Lalu apa solusinya? Pembelajaran dapat diubah dari teacher oriented ke student oriented sehingga siswa lebih aktif dalam kelas. Metode lain yang dapat dilakukan adalah materi tentang pembelajaran Pancasila dikemas semenarik mungkin dalam bentuk narasi singkat dengan gambar menarik atau berupa permainan kecil sehingga siswa dapat lebih fokus. Dapat juga dilakukan dengan membuat film animasi yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila sehingga siswa tidak merasa monoton dan bosan.

Untuk tantangan dalam penerapan Pancasila secara umum, tantangan Pancasila sebagai ideologi dalam era ini pun datang dari segi liberalisme, kapitalisme, individualisme, terorisme, dan kebudayaan global. Sebagai bukti, ini adalah pelanggaran yang terjadi pada sila-sila Pancasila.

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Masih adanya gerakan terorisme yang mengatasnamakan agama tertentu, merusak tempat ibadah dan fanatisme yang sifatnya sangat merugikan. Kasus terorisme yang terjadi baru-baru ini adalah ledakan di Gereja Katedral Makassar.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Masih adanya perdagangan manusia, memperkejakan anak di bawah umur, dan keadilan ekonomi dan sosial yang terjadi di masyarakat tidaklah sama rata, masih bergantung kepada status sosial ekonomi seseorang.

3. Persatuan Indonesia

Masih adanya gerakan yang menganggap sukunya lebih baik dari suku lainnya yang memicu peperangan antarsuku.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan

Terlihat dari demokrasi yang masih tidak dewasa, terutama pada bidang politik. Kritik yang diberikan terkadang dianggap sebagai suatu perlawanan terhadap pemerintah. Padahal kita adalah negara demokrasi.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Masih terlihat adanya perbedaan pendapatan yang diperoleh masyarakat kelas bawah serta pengangguran dan kemiskinan masih banyak ditemukan.

            Tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi dengan cara :

  1. Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya Pancasila untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0, mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan rasa toleransi, dan bersikap terbuka terhadap suatu kritik.
  2. Meningkatkan sumber daya manusia yang unggul dengan nilai-nilai Pancasila sehingga tidak melupakan jati diri bangsa Indonesia.
  3. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era yang serba digital ini.
  4. Mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia.

REFERENSI : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun