Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan untuk mengaksesnya. Ketahanan pangan terus mengalami perkembangan sejak adanya Conference of Food and Agriculture tahun 1943 yeng merancang konsep secure, adequate and suitable supply of food for everyond.
      Indonesia merupakan negara bahari dan agraris tropis terbesar didunia dengan lahan darat dan laut yang subur, seharusnya Indonesia tidak hanya meng-impor bahan pangan tetapi Indonesia juga seharusnya bisa menjadi peng-ekspor bahan pangan ke seluruh dunia.
      Setiap tahunnya Indonesia selalu mengimpor bahan panagn sedikitnya 0,5 juta ton beras; 2 juta ton gula; 1,5 juta ton kedelai; 1,3 juta ton jagung 12 juta ton gandum; dan 1,5 juta ton garam industri.
      Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki karena sangat menentukan kesehatan dan kecerdasannya. Dalam jangka panjang, kekurangan pangan disuatu negara akan mewariskan generasi lemah, kurang cerdas, dan tidak berproduktif. (ROKHMIN DAHURI, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University)
      "Terwujudnya ketahanan pangan yang berlandaskan kedaulatan dan kemandirian panga" -- Visi Badan Ketahanan Pangan. Yang memiliki makna, kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
      Agar dapat mencapai visi yang telah ditetapkan, maka Badan Ketahanan Pangan mengembankan misi: 1). Memantapkan ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan; 2). Meningkatkan keterjangkauan masyarakat trhadap pangan; 3). Mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat berbasis sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal; dan 4). Mewujudkan pangan segar yang aman dan bermutu. (Badan Ketahanan Pangan/BPK)
      Apabila kebutuhan pangan sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan setiap manusia, maka akan terjadi krisis kehidupan. Pangan sudah menjadi kebutuhan manusia untuk membentuk tumbuh kembang setiap manusia. Setiap manusia membutuhkan makan yang bergizi tinggi agar setiap manusia memiliki mental kuat dan juga memiliki tubuh yang sehat.
      Presiden Jokowi telah mewaspadai kelangkaan pangan akkibat pandemo Covid-19. Hal tersebut merespon peringatan Food And Agriculture (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal ancaman kelangkaan pangan pada akhir Maret 2020 lalu.
      "Ini peringatan dari FAO agar betul-betul kita perhatikan, kita garis bawahi mengenai peringatan bahwa pandemi Covid-19 ini bisa berdampak pada kelangkaan pangan dunia atau krisis pangan dunia", kata Jokowi dalam rapat terbatas via teleconference dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/04/2020)
      Presiden Jokowi telah mengingatkan bahwa panen di Indonesia akan berjalan baik pada termin pertama. Akan tetapi panen Agustus maupun September perlu dipastikan agar tidak terjadi kelangkaan pangan di Indonesia, termasuk dengan upaya distribusi.