Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menakjubkan! Gambar Pesawat Terbang dan Sepeda Motor pada Lukisan Gua Kuno di Indonesia dan Malaysia

9 Oktober 2020   09:24 Diperbarui: 17 Mei 2022   10:04 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pesawat pada Lukisan Gua di Bukit Bulan, Sarolangun-Jambi (Sumber: Leihitu, 2020)

Mata arkeolog mulai terbuka terhadap tinggalan lukisan pada dinding gua, sejak temuan lukisan dari Gua Altamira, Spanyol pada tahun 1876. Awalnya arkeolog menyangka bahwa lukisan itu dibuatlah oleh manusia pada zaman sekarang dan menyangkal keasliannya. Namun, penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa lukisan itu benar-benar dibuat oleh manusia pada 22.000 tahun yang lalu. Sejak saat itu, mulailah arkeolog semakin gencar mencari tinggalan serupa yang ada di seluruh dunia. 

Penelitian lukisan cadas terkini, berhasil menyingkap keberadaan lukisan artistik tertua di dunia yang justru ditemukan di wilayah Indonesia. Lukisan pertama ditemukan Lubang Jeriji Saleh, Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan. Lukisan tersebut berupa gambar banteng yang berusia sekitar 40.000 tahun yang lalu. Lukisan kedua di temukan di perbukitan kars yang terbentang di Maros-Pangkep, Sulawesi. Lukisan tersebut menggambar adegan perburuan manusia dan berusia sekitar 44.000 tahun. 

Dua lukisan ini 20.000 tahun lebih tua dari lukisan Gua Altamira dan dibuat oleh manusia saat dunia sedang mengalami zaman pencairan es, sehingga permukaan air laut meningkat. Temuan ini semakin meyakinkan para arkeolog bahwa lukisan dinding gua terkait dengan manusia pemburu dan peramu yang hidup di masa lalu, saat mereka masih tinggal di ceruk-ceruk gua. Namun tampaknya, sangkaan ini tidak benar seutuhnya.

Tradisi menggambar dinding gua ternyata juga dipraktekkan oleh manusia pemburu dan peramu yang hidup pada era modern. Lukisan ini usianya jauh lebih muda, tetapi secara artistik sangat terlihat ke-kuno-annya.Temuan lukisan gua berusia muda ini, juga termasuk temuan baru di wilayah Asia Tenggara. Hal ini seperti diungkap oleh Irsyad Leihitu dalam artikelnya. Dalam tulisannya tersebut, Leihitu mengambil data dari dua situs purbakala yaitu dari Situs Kawasan Bukit Bulan yang berlokasi di Sarolangun, Jambi dan dari situs kawasan Lenggong, Perak, Malaysia. 

Panel Lukisan pada Gua Dayak di Lenggong, Perak-Malaysia (Leihitu, 2020) 
Panel Lukisan pada Gua Dayak di Lenggong, Perak-Malaysia (Leihitu, 2020) 

Dua situs ini memperlihatkan kesamaan bentuk dan teknik lukisan. Jika lukisan gua yang berusia lebih tua umumnya berwarna merah, maka gambar dari dua situs ini menampilkan warna hitam. Leihitu juga membandingkan bentuk lukisan dari dua situs ini yang menunjukkan adanya kesamaan. Seperti pada motif manusia, motif hewan,  dan motif geometris yang mereka buat. Hal yang lebih mengejutkan adalah keberadaan alat-alat transportasi modern pada lukisan tersebut.

Tonton juga:


Lukisan Sepeda Motor dan Pesawat Terbang di Dinding Gua

Leihitu mengungkapkan bahwa di kawasan Lenggong, Perak-Malaysia ditemukan gambar unik. Gambar tersebut lebih tepatnya berada di Gua Badak dan Gua Dayak. Lukisan yang ditemukan pada dua gua ini menampilkan gambar sepeda bermotor. Lukisan unik serupa juga ditemukan di kawasan Bukit Bulan, Sarolangun-Jambi. Lukisan ini ditemukan di Ceruk Limau Kapeh dengan gambar berupa gambar pesawat terbang dengan model yang sangat kuno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun