Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Beduk Kuno di Kerinci, Suaranya Bukanlah Penanda Waktu Salat dan Berbuka Puasa

8 Mei 2020   11:49 Diperbarui: 25 Mei 2022   22:29 2421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabuh Aga dusun Kemantan Darat (Sumber: BPCB Jambi)

Namun demikian, yang jauh lebih penting adalah tentang bagaimana melestarikan dan merawat beduk-beduk kuno ini. Kondisinya kian hari kian memperihatinkan. Pelapukan akibat digilas usia, serangga dan cuaca ini makin memparah kerusakan beduk.

Diharapkan pemerintah, instansi terkait dan masyarakat dapat melakukan tindakan nyata untuk memelihara tabuh-tabuh usang ini. Jikalau tidak, yang tersisa di masa mendatang hanyalah cerita seperti yang ditulis dalam artikel ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun