Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menikmati Lezatnya Sipasin Goreng, Kuliner Ekstrem dari Kerinci

20 Oktober 2019   11:05 Diperbarui: 1 Maret 2022   20:34 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Sipasin goreng/Dokpri

Jika Anda pernah berjalan-jalan ke Thailand, mungkin anda pernah menjumpai atau bahkan sekadar mencicipi makanan yang tidak lazim dikonsumsi alias makanan ekstrem. 

Berbagai jenis serangga seperti kalajengking, belatung, jangkrik hingga kecoa yang diolah dalam berbagai bentuk kuliner dan dijual secara bebas. Mok Huak misalnya adalah makanan berupa kecebong goreng kering. Jangankan mencicipi, mendengarnya saja sudah membuat kita hilang selera. 

Tak jauh-jauh ke luar negeri, di seputaran pasar Beringharjo Yogyakarta berseliweran pedagang kelelewar bakar. Penggemarnya pun cukup banyak, mereka rela datang jauh-jauh hanya untuk mencoba makan tersebut. 

Kuliner kelelawar bakar ini dibanderol hanya dengan harga 15 ribu rupiah hingga 20 ribu rupiah per porsi. Kuliner serupa juga banyak dijual di Pasar Tomohon, Mando.

Tampaknya, masing-masing daerah di Indonesia memiliki berbagai makanan ekstrem yang khas, termasuk di kampung halaman saya sendiri. Di sini, masyarakat mengonsumsi salah satu serangga yang dinamakan "sipasin". 

Usut punya usut, sipasin ini ternyata adalah nimfa capung yakni bentuk capung saat dalam proses metamorfosis. Sama halnya dengan kecebong atau berudu sebelum menjadi katak.

Tahapan metamorfosis Capung/Sumber: ebiologi.net
Tahapan metamorfosis Capung/Sumber: ebiologi.net
Dikutip dari ebiologi.net (lihat di sini), bahwa capung mengalami beberapa tahapan metamorfosis. Dimulai dari stadium telur, stadium nimfa, dan stadium imago (capung dewasa). 

Nimfa capung termasuk hewan yang ganas, pasalnya mereka adalah predator karnivora dan kanibal. Mereka memakan berudu, anak ikan, dan hewan-hewan kecil lainnya. 

Sebelum ke tahap metamorfosis berikutnya, nimfa capung dapat bertahan selama empat minggu hingga empat tahun. Cukup lama bukan?

Kegiatan menangguk ikan yang dilakukan di rawa-rawa oleh orang Kerinci (Dokumentasi pribadi)
Kegiatan menangguk ikan yang dilakukan di rawa-rawa oleh orang Kerinci (Dokumentasi pribadi)
Sipasin atau nimfa capung biasanya merupakan tangkapan tak sengaja masyarakat saat menangguk ikan di rawa-rawa atau aliran sungai kecil di areal perladangan. 

Sipasin terjerat oleh jaring bersama ikan, lele, dan udang sungai. Namun, terkadang tangkapan sipasin justru lebih banyak daripada ikan atau udang yang memang ditargetkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun