Mohon tunggu...
H. H. Sunliensyar
H. H. Sunliensyar Mohon Tunggu... Penulis - Kerani Amatiran

Toekang tjari serpihan masa laloe dan segala hal jang t'lah oesang, baik jang terpendam di bawah tanah mahoepun jang tampak di moeka boemi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menelisik Sejarah Indonesia Melalui Perdagangan Tekstil di Masa Lalu

3 Oktober 2017   12:42 Diperbarui: 3 Oktober 2017   15:33 2925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kain Cinde, pusaka Depati Atur Bumi dari Hiang Tinggi Kerinci, Sumber: EAP177/British Library

Gambar 3. Kain India, pusaka Dipati Panggat Bumi Tuo dusun Semurup Kerinci sumber: EAP117/British Library
Gambar 3. Kain India, pusaka Dipati Panggat Bumi Tuo dusun Semurup Kerinci sumber: EAP117/British Library
gambar 4. Kain Telepuk Sarasa Pusaka Dipati Agung dari Siulak | sumber: EAP117/British Library
gambar 4. Kain Telepuk Sarasa Pusaka Dipati Agung dari Siulak | sumber: EAP117/British Library
Pusaka-pusaka tekstil serupa mungkin masih banyak lagi yang belum terdokumentasi di Kerinci maupun di wilayah lain di Indonesia dan sama sekali belum tersentuh penelitian arkeologi. Kedepannya, tekstil diharapkan menjadi objek kajian arkeologi untuk memperkaya khazanah penelitian di bidang ini serta memperbanyak objek kajiannya. Walaupun demikian kajian tekstil sendiri memiliki kelemahan karena merupakan bahan organik yang mudah lapuk dimakan usia bila dibandingkan dengan keramik sehingga sulit untuk menemukan kain yang berusia sangat tua.

Untuk menambah pemahaman tentang perdagangan tekstil di Nusantara dapat merujuk pada sebuah buku menarik yang berjudul Textiles of Southeast Asia: Trade, Tradition and Transformation oleh Robyn Maxwell. Buku ini bercerita banyak mengenai perdagangan tekstil di Asia Tenggara dan bagaimana penduduknya berinovasi dengan membuat tekstil bercorak khas walaupun teknologi dan sistem pengetehuannya berasal dari India.

Gambar. 5. Kain Sarasa dari India | https://id.pinterest.com/pin/576320083542030994/?lp=true
Gambar. 5. Kain Sarasa dari India | https://id.pinterest.com/pin/576320083542030994/?lp=true
Referensi:
1.  Simanjuntak, H.T, 2008, Arkeologi, Arkeolog dan Iman. Dalam wawancara dengan Majalah DIA, edisi 1. (http://majalahdia.net/wawancara/arkeologi-arkeolog-dan-iman) diakses tanggal 06 Desember 2016
2. Tim Puslit Arkenas, 1999. Metode Penelitian Arkeologi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
3. Voorhoeve, P. 1941, Tambo Kerintji: Disalin dari Toelisan DjawaKoeno, Toelisan Rentjong dan Toelisan Melajoe jang Terdapat pada Tandoek Kerbau, Daoen Lontar, Boeloeh dan Kertas dan Koelit Kajoe, Poesaka Simpanan Orang Kerintji, P.Voorhoeve, dengan pertolongan R.Ng.Dr. Poerbatjaraka, toean H.Veldkamp, controleur B.B., njonja M.C.J. Voorhoeve, Bernelot Moens, goeroe A. Hamid,. [diketik ulang oleh C.W. Watson].
4. http://kbbi.web.id/serasah, diakses tanggal 03 Oktober 2017
5. Hikayat Sulalatussalatin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun