Lesanpuro, 20 Oktober 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Negeri Malang (UM) Semester Gasal Tahun Akademik 2024/2025 yang ditempatkan di Rw. 06 Kelurahan Lesanpuro Kecamatan Kedungkandang Kota Malang telah melakukan program sosialisasi dan praktik cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang berjalan dengan lancar. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 22 ibu PKK Rw.06 Kelurahan Lesanpuro yang sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Kegiatan  ini dipandu oleh Saudari Intan Nadia salah satu anggota tim KKN Tematik UM 2024  ia menjelaskan latar belakang diadakannya kegiatan tersebut. "Minyak jelantah sering kali dibuang sembarangan, menyebabkan pencemaran air,tanah, dan saluran pembuangan, serta berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jika digunakan kembali untuk memasak. Padahal, minyak jelantah bisa diolah menjadi produk bermanfaat seperti lilin dan sabun. yang tidak hanya membantu mengurangi limbah berbahaya tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi Masyarakat," tutur Intan..
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat setempat sekaligus upaya pelestarian lingkungan. Program yang digagas oleh mahasiswa KKN UM ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah yang bijak, terutama dalam menangani minyak jelantah yang sering kali dibuang sembarangan dan berpotensi mencemari lingkungan. Melalui program ini, masyarakat diberikan edukasi tentang dampak negatif minyak jelantah serta potensi manfaatnya jika diolah kembali. Selain itu, program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat dengan keterampilan baru yang bermanfaat bagi ekonomi keluarga. Pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan dasar pembuatan lilin aromaterapi membuka peluang bagi warga untuk menghasilkan produk yang bernilai jual.
Adapun proses pengolahan lilin aromaterapi dari minyak jelantah melalui beberapa tahap di antaranya, saring minyak jelantah menggunakan kain halus atau tisu untuk menghilangkan sisa-sisa makanan.Setelah panaskan parafin dalam panci dengan api kecil hingga meleleh, lalu campurkan minyak jelantah yang sudah disaring ke dalam parafin. Aduk hingga rata pastikan perbandingan minyak jelantah dan parafin adalah 1:1. Setelah larut dengan sempurna, tambahkan pewarna krayon dan minyak esensial sesuai selera sambil tetap dipanaskan. Setelah campuran mencair sempurna, matikan kompor. Kemudian, letakkan sumbu lilin di tengah cetakan atau wadah, lalu tuangkan campuran lilin ke dalamnya. dan diamkan selama 30-60 menit hingga lilin mengeras dengan sempurna. Jika lilin sudah mengeras dengan sempurna maka lilin aromaterapi siap digunakan.Ibu PPK selaku peserta di kegiatan ini diajak untuk mengikuti langkah demi langkah proses pembuatan lilin, mulai dari penyaringan minyak jelantah, pencampuran dengan bahan lilin, hingga penambahan aroma dan pewarna agar tampilannya lebih menarik tampilannya. Proses pembuatan ini dipandu oleh anggota tim KKN Tematik UM.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari warga, terutama ibu-ibu PKK yang terlibat langsung dalam proses pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi. Bu Yeni salah satu  peserta menyampaikan kegiatan ini membawa manfaat dan bisa menambah pemasukan secara ekonomi. "Kegiatan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi  ini membuka wawasan kami tentang bagaimana limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, bisa diolah menjadi produk bernilai. Lilin aromaterapi ini tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga punya nilai jual," kata bu Yeni.
Mahasiswa KKN UM berhasil menginspirasi masyarakat untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar.Kegiatan ini tidak hanya memberikan solusi praktis bagi limbah minyak, tetapi juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar dengan lebih bijak, menjadikan lingkungan lebih bersih dan berkelanjutan.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan langkah ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk terus menggali potensi dan menciptakan perubahan positif di lingkungan mereka.Selain itu mahasiswa KKN UM telah menunjukkan peran aktif mereka dalam pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, serta memperkuat hubungan antara institusi pendidikan dan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI