Mohon tunggu...
Hafid Rofi Pradana
Hafid Rofi Pradana Mohon Tunggu... Penulis - Transportation and Colonial Historian

History and Tech Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

De Grote Postweg: Kontribusi Daendels dalam Pembangunan Jalan Raya di Tanah Jawa

27 November 2018   12:43 Diperbarui: 5 Maret 2022   07:37 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Raya Pos di Kediri tahun 1897 (sumber: Universitas Leiden, Belanda)

Menarik Benang Merah Akses Transportasi Tempo Dulu

Jika ditarik jauh ke belakang sebenarnya kawasan Nusantara memiliki pola akses transportasi khusus yang sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha. Adrian Perkasa dalam tulisannya yang berjudul "Wawasan Maritim Kebangsaan Indonesia"  menyatakan bahwa sungai dan laut merupakan pusat roda aktivitas di kawasan Nusantara. 

Misalnya, terdapat peradaban Makassar yang kental akan maritimnya. Yang kedua adalah ekspansi perdagangan kerajaan Majapahit yang bergantung pada sungai dan laut. Yang ketiga adalah catatan-catatan dari negeri Cina yang menyatakan bahwa dahulu terdapat ekspedisi dari Dinasti Yuan ke tanah Jawa dengan menggunakan akses laut. Tidak hanya ekspedisi dari pejabat Dinasti Yuan, namun ekspedisi dari para saudagar/pedagang dari Cina sangat menggantungkan akses laut untuk menuju kawasan Nusantara.

Dengan demikian akses maritim merupakan akses terpenting dalam mengarungi sebuah perjalanan/ekspedisi. Namun semua berubah ketika Daendels mulai membangun De Grote Postweg untuk kepentingan militer dalam rangkan menghalau pasukan Inggris. Efek domino dari Jalan Raya Pos ini adalah merubah sistem akses transportasi dari maritim ke daratan. 

Munculnya berbagai transportasi baru seperti kereta api pada abad ke-19, mobil, bus, dan motor pada abad ke-20 membuat jalanan semakin diminati oleh masyarakat dan secara tidak langsung akses sungai dan laut semakin dilupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun