Mohon tunggu...
Haeriah Syamsuddin
Haeriah Syamsuddin Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga yang senang berbagi dengan tulisan

Penulis beragam genre, mulai dari buku religi, parenting, buku anak, hingga sejumlah artikel di media cetak maupun media online. Penulis juga menulis di blog https://www.haeriahsyam.com dan baetunaa.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Cerdas Berbelanja di Tengah Gempuran Promo Tanggal Merah

19 Agustus 2019   12:06 Diperbarui: 19 Agustus 2019   17:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah, kembali rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaaan, kali ini yang ke- 74 tahun. Seperti biasa, masyarat menyambut berbagai perayaan yang diadakan dengan penuh semangat dan kegembiraan. 

Perayaan kemerdekaan ini memang untuk semua kalangan, tak peduli anak-anak maupun orang dewasa. Semua bersatu dalam kegembiraan perayaan tahunan di negeri tercinta.

Euforia perayaan ini juga dimanfaatkan oleh para pengusaha, di antaranya dengan  menggusung berbagai macam promo seperti memberikan potongan harga atau beragam kemudahan bagi para konsumen. 

Tentu saja, semua ini sangat menggiurkan. Hanya dengan mengeluarkan sejumlah uang tertentu yang lebih sedikit dari biasanya, konsumen dapat memperoleh banyak keuntungan. 

Meski demikian, bukan berarti kita lantas bebas berbelanja semaunya dengan dalih "mumpung lagi promo". Promo atau tidak, tetap saja sebagai konsumen yang baik, kita  harus senantiasa mengedepankan akal sehat. 

Konsumen yang baik akan tetap menjaga "kewarasannya" di tengah gempuran diskon promo tanggal merah. Konsumen yang baik akan tetap mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan membeli sesuatu. 

Nah, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum berburu barang promo.

1. Utamakan Ketelitian
Sebagai konsumen yang cerdas, jangan lupa untuk senantiasa mengutamakan ketelitian. Bukan tidak mungkin, saat memberikan diskon besar-besaran, ada produsen yang "nakal". Mereka   mencampur barang yang baik dengan barang yang jelek atau cacat. 

Biasanya, barang cacat ini sulit dideteksi mata, misalnya sobekan kecil pada pakaian atau noda yang sulit hilang di bagian tersembunyi.  

Jika pembeli tidak teliti, kemungkinan besar mereka akan terjebak. Apalagi, kebanyakan produsen memberikan aturan bahwa barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan. Ujung-ujungnya, menyesal, deh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun