Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mental Baja Seorang Prabowo Subianto

16 November 2019   12:40 Diperbarui: 16 November 2019   12:38 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo dan Jokowi bertemu di MRT by kompas.com

Pemilihan presiden 2019 telah selesai, telah membelah masyarakat menjadi 2 kutub, menciptakan dua kubu dan rangkaian saling hina dan bulli-an panjang selama 5 tahun. Hal yang sudah diakhiri dengan damai ditandai bergabungnya Gerindra berikut Prabowo di koalisi Jokowi. Gerindra pun kebagian jatah 2 menteri di kabinet Indonesia maju, Ketua umumnya Prabowo Subianto, mantan cawapres 1 kali dan capres 2 kali menjadi menteri pertahanan dan Edhy Prabowo yang juga politikus partai Gerindra menjadi menteri kelautan dan Perikanan.

Khusus untuk Prabowo, yang akhirnya menjadi menteri adalah upaya berbalut rekonsiliasi dari mantan jendral tempur dengan turun kasta dari capres menjadi pembantu presiden, hal yang paling menarik dan patut ditunggu adalah bagaimana menteri pertahanan untuk rapat kerja dengan komisi 1 di DPR RI, karena Prabowo akan berhadapan langsung dengan kumpulan anggota partai politik yang boleh jadi dulu ada dikubunya atau bukan, tapi pastinya akan melahirkan satire mengingat pilpres 2019 belum lama berlalu.

Raker di DPR RI

Saat yang ditunggu tiba, Prabowo dengan siap dan berani mengikuti sesi demi sesi pembahasan pertahanan dan keamanan di komisi 1 DPR. Yang ditunggu adalah bagaimana sikap sebagian anggota DPR RI yang  akan dilakukan, kalau dari fraksi Gerindra bolehlah mereka santun, tapi bagaimana fraksi lain ? apakah banyak melakukan sindirian terhadap Prabowo yang rela turun kasta menjadi menteri.

Ternyata yang terjadi adalah beberapa banyak fraksi, baik dari koalisi pemerintah atau koalisi selama pemilu mengungkit-ungkit bagaimana sikap Prabowo untuk turun kasta dari calon presiden menjadi menteri, dari fraksi Demokrat, F-PKB, F-PPP, banayak yang menyuarakan turun kastanya Prabo Subianto. Namun yang tak disangka adalah bagaimana anggota fraksi PDIP yang tidak terlihat melakukan bully-an kepada mentri saat rapat masih diliput secara terbuka dan diliput media massa, ketika masing-masing fraksi membei pandangan umum justru fraksi PDIP melalui pembicaranya tidak menyinggung sang capres 2 kali.

Aksi Prabowo

Prabowo mungkin agak heran, bagaimana raker seorang menteri seperti dia mampu menyedot perhatian banyak media bahkan disiarkan live. Tapi baiknya Prabowo jangan heran, masyarakat justru sedang menunggu seorang bagaimana Prabowo Subianto beraksi di kepimpinan sipil, hal yang selama ini sering menjadi alasan untuk tidak memilih Prabowo dalam Pilpres. Kepimpinan Prabowo di militer tidaklah bisa disamakan dengan kepimpinan sipil terutama sejak reformasi dimana kebebasan pendapat dan demokrasi adalah tulang punggung dari era ini. Beda dengan SBY yang pernah menjadi menteri, sehingga masyarakat sudah punya bayangan bagaimana gaya militer SBY menghadapi pemerintahan sipil. Hal ini merupakan antithesis dari gaya orde baru dimana mempunyai sejarah kelam tentang demokrasi.  

Dibully

Prabowo sejati menyadari, bahwa dengan menurnkan kastanya dia akan menghadapi cemoohan atau paling tidak sindiran halus dari anggota DPR , baik dari koalisi pemerintah maupun dari koalisi adil makmur yang menjadi pengusungnya di Pilpres 2019, namun aksi pertamanya justru menunjukkan epilog luar biasa dari Prabowo Subianto. Sempat dipuji oleh Ketua Komisi 1, Meuthia Hafid setelah presentasi bagaimana Prabowo membawa harapan dari reformasi pertahanan dan keamanan nasional kita. Prabwo sejatinya mampu memetakan pelan-pelan dan identifikasi masalah untuk menjadikan landasan kebijakan dikemudian hari.

Kilas balik Dalam debat ke 4 capres 2019, boleh dibilang adalah lakon terbaik Prabowo Subianto dalam debat capres yang pernah dilakoninya. Walaupun sempat marah-marah yang memang menjadi trademarknya, namun didebat saat itu, Prabowo bagai memberi kuliah 3 sks materi kuliah Pertahanan Keamanan Nasional kepada banyak orang. Banyak mengutip kutipan dari cendekiawan luar, dan menerangkan dengan komprehensif bagaimana pertahanan dan keamanan dengan perbandingan yang pas, benar-benar memukau, yang mungkin saat itu juga memukau presiden Jokowi sendiri. Dikemudian hari Jokowi sendiri yang ingin Prabowo menjadi menteri yang berbasis pertahanan keamanan dikabinetnya.

Alusista

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun