Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Asian Games 2018, Kedua Untuk Indonesia dan Sejarah

15 Agustus 2018   23:56 Diperbarui: 16 Agustus 2018   00:57 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokai wisma atlet (doc pribadi)

Harus punya modal besar untuk menjadi tuan rumah ajang multievent. Bukan sekedar guyuran finansial semata tapi ada juga bagaimana menjaga kesinambungan prestasi dan infrastruktur olahraga yang telah dibangun. Tuan rumah yang menggelontorkan modal besar untuk infrastruktur berharap mendapat banyak untung, pertama sisi devisa dari kunjungan turis yang meningkat dan juga tentunya dukungan suporter yang akan menaikkan mental juara para atlet hingga berprestasi diajang tersebut.

Stadion dan venue harus dibangun menurut standar internasional, ASIAN GAMES 2018 misalnya untuk berkuda saja daerah tempat pertandingan harus bebas dari kuda-kuda liar tanpa vaksin yang di Jakarat ada sekitar 300 ekor. Untuk Voli indoor syarat tempat duduk yang minimal 3000 unit dengan standar pencahayaan indoor sebesar 1500 lux dan harus single seat merupaka syarat dan patokan untuk dipatuhi. Belum lagi ketinggian atap dengan lantai yang harus berjarak 12,5 meter dan area pemanasan atlet yang harus berukuruan 3x3 meter  untuk Voli Indoor dan arena Indoor lainnya. Setelah semua syarat disebutkan Jakarta Equstarian berhasil memenuhi syarat sedangkan GOR Bulungan sebagai venue tambahan untuk cabang Voli indoor gagal memenuhi harapan dari standar yang diberikan.

Untuk mencapai level standar beberapa venue ada yang m,encapai level dunia dan juga Asia tapi ada syarat istimewa lagi untuk mencapai level dunia, yaitu bagaimana transportasi publik yang mudah dan menjangkau tempat lokasi pertandingan menjadi syarat pendamping. Untuk ini Palembang memenuhi syarat bagaimana transportasi publik yang menjangkau lokasi pertandingan dari Bandara ke venue pertandingan, hal ini pun sudah memenuhi ketentuan yang FIFA syaratkan untuk stadion kelas piala dunia. Tapi bagaimana Jakarta, memiliki proyek  MRT dan LRT Jakarta dan Jabodetabek namun semua belum rampung dan belum siap digunakan. MRT pun memiliki banyak pr untuk sekedar menyelesaikan beberapa halte bawah tanahnya.

Jakarta memiliki venue yang cukup banyak, saking banyaknya ada beberapa yang dilimpahkan ke provinsi tetangga seperti Banten dan Jawa Barat. Banten 'kebagian' Modern Petathlon di daerah Tiga Raksa sedangkan Jawa Barat kebagian penyelenggaraan sepakbola di stadion Bekasi, Cikarang, Cibinong dan Bandung, ada juga kano di Bendung Rentang Majalengka, Sepeda jalan di Subang, ada Gunung Mas sebagai tempat perlombaan paralayang. Jakarta sendiri memilikikompleks Olahraga Bung Karno dan Rawamangun untuk Balap sepeda dan Baseball, Pulo MAS untuk berkuda dan BMX. TMII untuk pencak silat dan theater Garuda untuk Kabbadi, Gor POPKI Cibubur untuk Bola Tangan, Ancol untuk Layar dan Jetski dan Pondok Indah untuk lapangan Golf, pertanyaan bagaimana akses menuju semua lokasi?.

Bagi warga Jakarta hal itu mungkin bukanlah hal yang sulit karena sudah mengenal lokasi tanpa harus menggunakan kendaraan umum yang memang hanya mengandalkan Transjakarta. Lalu bagaimana dengan turis yang baru tiba di Bandara Soekarno Hatta yang ingin menyaksikan pertandingan di lokasi venue Jakarta. Praktis dengan kebingungan para turis akan mengandalkan Google untuk mencapai lokasi, memasang aplikasi transportasi online dan berharap dapat sampai secepatnya tapi apakah memenuhi standar internasional. Untuk seperti venue FIFA stadion harus memiliki 2 alternatif transportasi menuju venue perta pasti dengan bus atau kereta baik LRT maupun MRT. 

Berharap eksistensi venue Asian Games bisa merambah bagaimana transportasi publiknya kelak karena akan menjadi sejarah bahwa disuatu hari Republik ini pernah membangun venue standar dunia dengan transportasi publik yang memadai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun