Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Spanduk Penghinaan dan Pembuktian Egy

22 Maret 2018   16:53 Diperbarui: 23 Maret 2018   00:57 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk rasial pendukung Lech Poznan (tribunnews.com)

Spanduk penghinaan nan brutal hanyalah "penyambutan" dari derbi Polandia antara Lechia Gdansk Vs Lenz Poznan, dua kota penyelenggara piala Eropa 2012 yang klubnya belum memiliki prestasi di tingkat Eropa atau minimal terdengar ditelinga para pecinta sepakbola tanah air.

Di pertandingan tersebut Ultras (penonton garis keras) Lech Poznan menyindir Lechia Gdansk yang telah merekrut Egy Maulana, seorang pemain berusia 17 tahun yang mempunyai follower instagram sebanyak 650k dan dari negara tak terkenal sepakbolanya didunia.. Dalam sebuah banner tertulis menggunakan bahasa Indonesia 'Lechia Gdansk Sial Pelac*r' dengan gambar orang tengah tersenyum menggunakan ikat kepala Lechia Gdansk.

Klub Lechia Gdansk merupakan klub terbaru dari pemain muda timnas u-19 Egi Maulana Vikri. Egi sempat dikabarkan merumput di Prancis setelah melakukan ujicoba dengan Saint Ettiene namun ternyata Egy justru berlabuh ke Polandia yang merupakan negara peserta piala dunia Rusia 2018.

Egy memantik kontroversi karena klub Polandia lebih memilih bakat bola dari dunia ketiga sepakbola daripada pemain muda sepakbolapolandia hal ini dikatakan oleh asisten pelatih Timnas Polandia era 2006-2009, Boguslaw Kaczmarek. Kaczmarek juga pernah menjadi pelatih Lechia Gdansk tahun 1989 hingga 1992 mengatakan bahwa di  Polandia tidak pernah kehabisan pemain muda berbakat, sebuah sindiran dan penyambutan untuk Egy Maulana agar bisa membuktikan kemampuan sepakbolanya.

Lechia Gdansk sendiri saat ini menempati peringkat 13 tanpa kemenangan di sepuluh pertandinga terakhir. Hasil yang membuat pelatih Gdansk diganti sebelum liga selesai. Lechia Gdansk merupakan sebuah tim sepak bola Polandia yang bermain di divisi utama Ekstraklasa (Liga Polandia).

Didirikan pada tahun 1945. Klub ini memainkan pertandingan kandangnya di PGE Arena Gdask yang berkapasitas 43.615 penonton. Seragam mereka berwarna putih hijau. Di Lechia Gdansk Egy mendapatkan sejumlah fasilitas yang baik selama di Polandia. Beberapa fasilitas yang dimaksud adalah tempat tinggal, mobil, hingga pendidikan, yang mana telah dicantumkan dalam kontrak.

Kedatangan Egy di Lechia Gdansk kerapa dikaitkan dengan strategi marketing bagi Lechia Gdansk. Apalagi setelah followers Instagram Lechia Gdansk meroket tajam hingga hampir 10 kali lipat. Menjadikan Lechia sebagai klub dengan followers Instagram terbanyak di Polandia. Namun dengan tegas Egy menolak anggapan buruk terkait pemanfaatan dirinya.

Selain hinaan dan kata-kata kasar, Egy Maulana harus siap dengan aksi suporter Liga Polandia yang sering menggunakan flare, kembang api, bom asap.Salah satu video yang diunggah akun Football Fights bisa sedikit memberikan gambaran.Dalam video tersebut tampak suporter menggunakan bom asap dan kembang api yang bertebaran di langit atau di atas lapangan pertandingan.

Banyaknya hal negatif dalam penyambutan Egy bisa dipahami dan harusnya bisa memotivasi untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Agar bisa membuktikan kemampuan sepakbola Indonesia, sehingga membuka jalan bagi anak muda lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun