Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak Amien Rais Emang Oposisi Kelas Berat

21 Maret 2018   16:26 Diperbarui: 22 Maret 2018   12:03 6500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Rais (bogor.tribunnews.com)

Jauh sebelum hingar bingar bicara status pembagian sertifikat tanah dari presiden Jokowi yang dinilai "pengibulan" oleh Amien Rais yang pada akhirnya sampai memancing amarah Menko Kemaritiman, Luhut Panjaitan, Amien Rais sudah jauh hari berada jauh diseberang presiden Jokowi dalam hal apapun. Dari mulai pemilihan gubernur 2012, Pemilihan Presiden 2014 hingga saat ini, Amien Rais tak penah seiya sekata dengan pemerintah Jokowi, pun juga saat pemilihan gubernur Dki 2017 yang lalu, Amien Rais bersebrangan dengan Basuki Tjahaya Purnama yang merupakan rekan Jokowi di pemilihan gubernur DKI 2012. 

Seperti pada pemilihan gubernur 2012 yang lalu saat Jokowi mulai muncul dipanggung politik nasional.  pak Amien sudah melontar pernyataan mengenai kekurangan Jokowi sebagai pemimpin Solo saat itu. Amien Rais berkata bahwa angka penduduk miskin Solo tidak turun disaat Jokowi menjadi walikota, Amien Rais juga menyangsikan predikat walikota terbaik dunia yang diberikan kepada Jokowi, nyatanya Jokowi-Ahok memenangkan sebagian besar hati warga DKI dan sekaligus memenagkan pemilihan gubernur Dki Jakarta. Sesudah itu sikap Amien Rais sebagai bapak bangsa tetap berseberangan.

Memasuki pemilihan presiden 2014, Jokowi yang saat itu sebagai gubernur mendapat jalan menjadi presiden, Amien Rais pun tak setuju karena Jokowi saat itu dinilai belum menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur penuh selama 5 tahun. Sang bapak refoemasi tersebut memilih bersebrangan kembali dengan berada di kubu Prabowo-Hatta. Hasilnya tak seperti yang dinginkan bapak reformasi, Jokowo bersma Jusuf Kalla memenangi pemilihan presiden 2014. Amien Rais dan Prabowo membuka kelompok baru oposisi pemerintah yakni Koalisi Merah Putih.

Amien Rais termasuk rajin memberikan kritik kepada pemerintahan Jokowi. Kritik yang diberikan sering berdasarkan atas isu yang sebenarnya bisa dikatakan hoaks seperti membanjirnya tenaga kerja asing, kebangkitan paham kiri, semua isu tersebut sudah ter grand design untuk membuat pemerintahan presiden Jokowi tak fokus pada program kerja yang ada. Walaupun sementara waktu kerja sama Indonesia dan China sedang hangat-hangatnya. Simpul yang ada bukan berarti tak saling berhubungan dan tak membentuk keterikatan. 

Amien Rais yang juga berada dalam kubu yang kontra Ahok, tercatat Amien Rais beebrapa kali mengikuti aksi berjilid-jilid bela Islam yang menuntut hukuman atas penistaan agama yang dilakukan Ahok. Selesai Ahok menjadi tahanan, Amien Rais tetap menjadi oposisi yang paling vokal keberadaaanya. Lantas bagaimana seharusnya didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, apakah Amien Rais dalam posisi yang salah atas kritik tajam kepada pemerintah?

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dialam demokrasi, Amien Rais memposisikan diri dalam oposisi kelas berat, menjadi pengkritik utama pemerintah, kritik terhadap pemerintah diperlukan agar pemerintah mampu berjalan diarah yang ditentukan. Walaupun ada gaduh, posisi Amien Rais menjadi penyeimbang pemerintah agar benar-benar tak salah langkah.

 Isu kebohongan akan pembagian serifikat akan menjadi cambuk bagi pemerintah untuk terus membagikan sertifikat tanah didaerah sebagai bagian dari keadilan sosial. Pemerintah Jokowi sendiri dituntut untuk terus mengebut dan menuntaskan programnya agar tingkat elektabilitas naik tajam. Pemerintahan yang baik lahir dari banyaknya tanggapan atas kinerja pemerintah tersebut. Kritik yang tajam tak akan membuat pemerintah gampang terluka tapi membuat banyak gaduh tak baik untuk kenyamanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun