Mohon tunggu...
Politik

Paham Ahokisme OSPS Politica Membuat Parpol Takluk

28 September 2016   19:26 Diperbarui: 28 September 2016   19:43 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Birokrat yang menjadi tokoh sentral dalam perpolitikan Indonesia masa kini adalah Ahok.  Ahok menjadi sentral berita karena dua membuka satu platform baru dalam konstelasi parpol yang mau tidak mau sudah masuk ruang untuk siap bertransformasi. Cara merekrut calon pemimpin di birokrat melalui ajang pencari Pemimpin melaui data base  untuk calon  gubernur, walikota dan bupati terlebih dahulu dengan  beauty contest untuk para kandidat kini sudah usang. Biasanya Ketua Umum parpol pada saat mengetok palu untuk menentukan siapa calon yang ingin dimajukan dalam kandidat gubernur, walikota dan bupati kini berganti model.

Kini model ini diputarbalikkan oleh suatu paham baru dengan nama Ahokisme. Ahok membuat dirinya sebagai bagian dari masyarakat melalui keterbukaan nya dalam segala aktivitas, tindakan dan ucapannya yang setiap hari masuk youtube. Sangat jelas pesan-pesan yang diingingkannya. Kata-kata atau kalimat yang paling sering keluar dari mulut Ahok adalah  Konstitusi, harus bisa bekerja jika tidak akan dipecat, setiap direksi mesti bekerja cepat kalau tidak diganti, ,membuka peluang pasar, membuat rumah susun, membuat Jakarta lebih tertib, meningkatkan peranan Pasar Jaya untuk mengontrol inflasi, membuat penghasilan rakyat tidak tergerus karena inflasi terutama dalam pembelian Sembilan bahan pokok, memberikan peluang kepada pengusaha kecil agar dapat bersaing dengan pasar modern, membuat  layanan transportasi menjadi pilihan karena murah dengan pemberian subsidi langsung untuk warga DKI dan daerah sekitarnya sehingga tingkat kemacetan dapat diatasi, mengatasi banjir dengan menyediakan pompa sehingga sehabis hujan banjir cepat surut, mengembalikan tanah-tanah DKI untuk menjadi taman-taman dan tempat pendidikan warga, dan seabreg  aktivitas yang langsung ke public, memberikan program kartu sehat, dan lain-lain.

Aktivitas Ahok sehari-hari bak pemain utama artis sinetron yang sambung menyambung. Kata-katanya pedas dan kurang santun awalnya menakutkan untuk kaumnya sendiri karena menjadi anti SARA menjadi momok. Namum Ahok dari Chinese  memutar balikkan Credo ini karena notabene selama orde baru kaum Tionghoa seperti terpasung dan tidak mungkin menjadi birokrat. Ahok memutar balikkan bahwa golongan Chinese yang selama ini jadi pedagang dan menyediakan produk-produk industri kini dapat  menjadi birokrat tulen yang membuat satu gebrakan besar untuk warga di bumi pertiwi dan NKRI dengan segala aktivitas dan program langsung bermanfaat bagi rakyat.

Suatu model baru telah diperkenalkan Ahok sebagai birokrat yang mengkombinasi tiga peranan sekaligus yaitu  legislatip yang membuat undang-undang dan kebijakan public (public policy), eksekutif  sebagai pelaksana dan yang menjabarkan kebijakan publik menjadi program kerja  kepada rakyat terutama rakyat kecil dan judikatif sebagai lembaga pengawas. Ahok dengan strategi jitu mengundang lembaga pengawas yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kedalam roda pemerintahan DKI agar mereka langsung dapat membantu pengawasan internal atas lembaga eksekutif. Biasanya eksekutif sangat alergi kepada lembaga pengawasan namun dalam model bekerja Ahokisme yang super transparan kepada publik maka Ahok  sengaja mengundang agar BPKP dapat masuk ke pemerintahan DKI. Terbukti Ahok tidak mengenal takut akan penilaian BPK dalam kasus pembelian tanah Sumber Waras dan memang akhirnya Ahok tidak terbukti merugikan negara.

Jika dalam bisnis dikenal nama One Stop Solution dan dalam pembagian kekuasaan dikenal Trias Politica yaitu legislatif, eksekutif dna judikatif maka ketiga lembaga ini dijadikan satu dalam model Ahok dalam menjalankan peranannya sebagai birokrat. Nama model ini dapat dapat disebut Ahokisme  yaitu suatu pandangan baru dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan dengan melaksanakan fungsi legislative yaitu DPR dan fungsi judikatif  karena Ahok memanggil BPKP agar  dapat secara langsung mengawasi kegiatan roda pemerintahannya terutama untuk pembuatan budget melalui e-budgeting, e-purcahsing dan pembuatan anggarannya.

Nama aliran Ahokisme kini  bisa menjadi “Solusi Kekuasan satu Pintu - One Stop Power Solution (OSPS) ” karena Ahok menggabungkan tiga peranan kekuasaan yang terpisah-pisah dalam Trias Politica kini menjadi satu konsep dalam menjalankan roda pemerintahan. Model Ahokisme OSPS dapat menjadi  model baru untuk para calon birokrat untuk masuk ke pemerintahan. Ahok membuat Ahokisme OSPS  menjadi satu kekuatan baru  dalam mencapai jabatan Gubernur, Bupati dan Walikota.

Ahok membuat ketum parpol  dan parpol  untuk memperhitungkan nya sebagai kekuatan kekuasaan baru ketika dia siap maju melalui Jalur Independen dengan Teman Ahok sejuta KTP. Beberapa parpol langsung bereaksi dan dan menganggap jalur independen dengan sebutan deparpolisasi. Beberapa aturan langsung direvisi agar jalur independen bukan sebagai pilihan Ahok menjadi Gubernur dengan melakukan perobahan peraturan dan ketentuan mengikuti Pilkada.

Ahok mengguncang dan merevolusi cara partai politik dalam merekrut kandidat melalui sistem lama. Kini Ketum Parpol yang meminang dia yaitu dari Setya Novanto dari Partai Golkar,  Surya Paloh dari Partai Nasdem dan Chairuddin Ismail sebagai Pelaksana Harian Ketua Umum Partai Hanura. Yang terakhir Megawatilah yang menentukan nama kandidat Cagub yang diusung PDIP di Pilkada DKI yaitu Ahok setelah lama menjadi teka teki.

Salah satu partai pengusung nya yaitu partai Golkar membuat pernyataan publik bahwa ada tiga alasan sebagian kader partai Golkar sebanyak 231 kader Golkar tidak mau mendukung Ahok  yaitu Ahok mengabaikan Parpol, Ahok tidak loyal pada partai dan sikap dan gaya Ahok tidak sebagai pejabat publik. Dari tiga sebab diatas sangatllah jelas Ahok bisa mengarahkan parpol dan ketum parpol melalui Satu Konsep Power baru yang dinamakan  One Stop Power Solution yang menggabung tiga kekuasaan dalam Trias Politica.  Sistem Trias Politica tidaklah berubah yang berobah adalah konsep menjalankan Kekuasaan kini dengan menggabung tiga kekuasan menjadi sati yang kini dapat diperkenalkan dengan nama  Ahokisme OSPS yang membuat ketum dan  mesin partai politik dapat  tunduk pada pemikiran dan arahan Ahok.

Dengan Ahokisme OSPP Ahok beraniuntuk tidak memberikan uang mahar politik sesenpun kepada parpol  sehingga Ikrar Bakti Surbakti menulis di Koran Kompas di halaman enam jika Megawati menetapkkan Ahok sebagai calon Gubernur yang didukung PDIP maka partai ini tidaklah mendapat keuntungan apapun. Keuntungan memilih Ahok sebagai calon Gubernur dari PDIP hanyalah membuat nama PDIP menjadi tambah bersinar untuk persiapan parpol PDIP dalam meraih suara lebih banyak agar para kadernya dan para calon legislatip bisa lebih mendulang suara di Pileg 2019 dan memilih Capres dan Cawapres pilihan PDIP di  Pilpres 2019.

Dengan nama Ahokisme OSPP  maka kini nama Trias Politica dengan konsep pembagian Tiga Kekusaan kini  menjadi satu tambahan kekuasaan lagi dengan nama Ahokisme OSPP Politica karena Ahok memadukan ketiga kekuasaan eksekutif, legislatif dan judikatif menjadi satu dalam menjalankan roda pemerintahan.  Ahok dapat membuat dirinya  menjadi dirigen kemenangan dalam memberikan arahan tiga parpol yang pada awalnya tidak mau menerima parpol lagi selain tiga parpol pendukung yaitu Golkar, Nasdem dan Hanura untuk mau menerima PDIP sebagai partai pemenang Pemilu kedalam koalisi pendukung Cagub DKI di Pilkada 2017. PDIP dapat menyalib tiga partai pendukung  awal Ahok dalam satu koalsisi dan memecah koalisi Kekeluargasan di DPR  melalui satu kekuasaan baru dengan nama Ahokisme OSPS (One Stop Power Solution).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun