Mohon tunggu...
Hadi Suwarno
Hadi Suwarno Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik

Menulis adalah kegiatan untuk lebih meningkatkan rasa syukur nikmat Tuhan, menghamba untuk imbalan berkah karunia-Nya dan menemukan hikmah pribadi dibalik semua peristiwa sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran untuk Mencipta

31 Januari 2021   19:42 Diperbarui: 31 Januari 2021   19:57 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika ruang kelas digunakan untuk pembelajaran utuk menciptakan produk maka gagasan AJ Juliani tentang design thinking ini cocok untuk diterapkan. Pemikiran desain memberikan cara untuk berpikir tentang karya kreatif. Ini dimulai dengan empati, bekerja untuk benar-benar memahami masalah yang dihadapi orang sebelum mencoba mengemukakan ide dan menciptakan solusi. 

Kegiatan belajar keterampilan misalnya perlu langkah-langkah yang bertahap. Tentu semua pembelajaran yang menghasilkan karya perlu memahami langkah yang sistematis. Tahapan langkah tersebut dinamakan siklus peluncuran (the launch cycle). 

Siklus peluncuran menguraikan pekerjaan kreatif dari awal hingga akhir. Mulai dari mendengarkan ide,  menavigasi ide, hingga mempertajam ide menjadi langkah nyata.  Siklus tersebut membangun kapasitas dan kejelasan bagi guru dan siswa yang membuat, membangun, mengutak-atik, dan berkreasi. Bagian terakhir dari siklus adalah  meluncurkan kreasi siswa ke dunia.

Ada tujuh langkah yang ditempuh pada siklus peluncuran yaitu

Tahap I: Lihat, Dengar, dan Pelajari

Pada tahap pertama, siswa melihat, mendengar, dan belajar. Tujuannya di sini adalah pemahaman yang mendalam sehingga dapat menguasai semua komponen dengan detail.

dok. pribadi
dok. pribadi
Tahap II: Mengajukan Banyak Pertanyaan

Dipicu oleh rasa ingin tahu, siswa melanjutkan ke tahap kedua, di mana mereka mengajukan banyak pertanyaan. Mereka dapat berbagi pertanyaan ini dengan teman, guru, mentor, dan sumber belajar yang tersedia (termasuk sumber online)

dok. pribadi
dok. pribadi
Tahap III: Memahami Proses atau Masalah

Hal ini mengarah pada pemahaman proses atau masalah melalui pengalaman penelitian yang otentik. Siswa melakukan wawancara atau penilaian kebutuhan, artikel penelitian, menonton video, atau menganalisis data. Selama fase ini siswa terus-menerus melakukan pekerjaan mereka untuk dilihat guru dan memberikan umpan balik. 

dok. pribadi
dok. pribadi
Tahap IV: Arahkan Ide

Siswa menerapkan pengetahuan yang baru diperoleh itu ke solusi potensial. Dalam fase ini, mereka mengarahkan ide. Di sini mereka tidak hanya bertukar pikiran, tetapi mereka juga menganalisis ide, menggabungkan ide, dan menghasilkan konsep untuk apa yang akan mereka buat. 

dok. pribadi
dok. pribadi
Tahap V: Membuat Prototipe

Pada tahap selanjutnya, siswa membuat prototipe. Bisa jadi karya digital atau produk berwujud, karya seni atau sesuatu yang mereka rekayasa. Bahkan bisa berupa tindakan atau peristiwa atau sistem. 

dok. pribadi
dok. pribadi
Tahap VI: Perbaikan

Selanjutnya, siswa memperhatikan apa yang berhasil dan memperbaiki apa yang gagal. Tujuannya di sini adalah untuk melihat proses revisi ini sebagai eksperimen yang penuh dengan pengulangan, di mana setiap kesalahan membawa mereka mendekati kesuksesan. Saat mereka membagikan apa yang telah mereka buat, umpan balik yang mereka terima akan menjadi kunci untuk proses revisi. 

dok. pribadi
dok. pribadi
Tahap VII: Peluncuran 

Pada fase peluncuran, siswa mempresentasikan ke audiens asli yaitu masyarakat. Mereka meluncurkan pekerjaan mereka ke dunia!

Siswa tidak dapat memecahkan masalah dan menciptakan solusi hanya untuk dibagikan dengan 20 orang lainnya. Mereka harus mengambil langkah terakhir untuk meluncurkannya ke dunia nyata kepada audiens yang nyata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun