Mohon tunggu...
Hadisha Balqis
Hadisha Balqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - hello!

be good doing good

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Media TV di Era Industri 4.0

7 Mei 2021   13:49 Diperbarui: 7 Mei 2021   13:52 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di era digital ini dimana perkembangan teknologi melaju sangat cepat, penyebaran informasi dan sosialisai saat ini sudah sangat mudah dan telah mendominasi masyarakat. 

Terutama generasi Y dan Z, mereka sudah berada di lingkup era globalisasi yang segalanya menggunakan gadget, banyak orang orang yang lebih memilih menggunakan gadget daripada menggunakan media tradisional. 

Sehingga hal ini  membuat industry pertelevisian mengalami persaingan dengan media media online yang lebih mudah untuk diakses, serta membuat stasiun televisi berlomba lomba memberikan inovasi agar bisa bersaing dengan media lainya dan tidak tertinggal oleh zaman.

Ketua umum Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Ishandi menyatakan bahwa 40% anak muda tidak lagi menonton siaran televisi di televisi secara fisik namun melalui gadget mereka, menonton siaran televisi dengan cara streaming, menurutnya memang menjadi pilihan bagi anak muda, khususnya mahasiswa yang mungkin tidak memiliki tv di asrama atau tempat kos. Memang tidak bisa dipungkiri saat ini gadget sangat penting bagi kehidupan, baik untuk pendidikan maupun sosialisasi.

Di tahun 2016 menjadi periode strategis bagi pertelevisian Indonesia karena saat itu komisi penyiaran Indonesia (KPI) bersama kementrian komunikasi dan informatika telah mengevaluasi perpanjangan izin lembaga penyiaran bagi 10 televisi swasta nasional. Hal ini sekaligus menjadi momentum bagi statsiun televisi untuk menghadirkan inovasi inovasi yang menarik agar masyarakat bisa beralih ke televisi.

Saat ini pertelevisian pun memberikan layanan streaming agar masyarakat bisa mengakses acara televisi di gadgetnya, hal ini pun merupakan inovasi pertelevisian agar mengikuti zaman yang ada, selain itu pertelevisian mengupdate konten konten yang termasuk hal penting dalam media, karena jika konten semakin menarik maka masyarakat akan tertarik dan bisa beralih ke televisi.

Menurut Melinda Gandarsari masyarakat masih menikmati siaran televisi karena terlihat dari rating yang ada, untuk mempertahankan rating dan minat masyarakat diperlukan konten yang menarik, tidak hanya menggunakan tema yang sedang naik daun tapi harus bisa menarik masyarakat untuk menikmati isi konten tersebut.

Media televisi saat ini banyak memiliki platform media sosialnya sendiri, dengan memanfaatkan media sosial diharapkan televisi tersebut mendapatkan keuntungan dalam penyampaian kecepatan informasi, perluasan penyebaran, serta mendapatkan umpan balik dari pemirsanya.

Dibalik eksistensi media sosial, tak jarang juga masyarakat masih menonton tv untuk melihat berita, dan info info lainya. Yang kita ketahui di media sosial pun ada beberapa hal negative seperti berita hoax dan isu sara. Namun pada televisi biasanya hal yang berbau hoax jarang tersiar atau lebih tersaring ketika sebuah informasi harus ditayangkan di televisi.  Ditambah lagi beberapa ,masyarakat Indonesia lebih suka menonton daripada membaca, hal ini tentu saja mampu mempertahankan eksistensi pertelevisian.

Sehingga kunci dari pertahanan media pertelevisian saat ini adalah, konten yang menarik, dapat menonton program tv dimanapun dan kapanpun. Sebenarnya tidak ada perbedaan dalam menonton di televisi atau di gadget, yang membedakan hanya layar yang besar dan kecil, hal ini didasarkan pada penikmat media itu sendiri, karena setiap media mempunyai pasarnya. Keadaan masyarakat Indonesia pun belum dapat disamaratakan khususnya dalam hal ekonomi, maka media konvensional masih akan eksis di tengah masyarakat. 

Dengan konveregensi media, media konvensional dan media baru akan saling melengkapi bukan mematikan, apa yang ada di media konvensional akan dilengkapi di media baru begitupun sebaliknya sehingga hal ini bisa terus mendukung media pertelevisian agar bisa menyandingkan dengan media konvensional lainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun