Mohon tunggu...
Hadiri Abdurrazaq
Hadiri Abdurrazaq Mohon Tunggu... Editor - Editor dan penulis

Menjelajah dunia kata | Merangkai kalimat | Menemukan dan menyuguhkan mutiara makna

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Energi Kepercayaan, Totalitas dan Loyalitas

3 Juni 2020   01:07 Diperbarui: 3 Juni 2020   00:58 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberagamaan adalah hal yang niscaya, inheren dengan kemanusiaan. Setiap orang mengemban agamanya sendiri-sendiri, bisa sejalan dan sebangun dengan agama orang lain atau mungkin bersimpangan dan berseberangan. Beragama dalam konteks ini kita maknai sebagai energi kepercayaan.

Musibah---dalam pengertian bencana---apa pun bentuknya selalu menyentuh ranah kepercayaan. Karena itu, respons setiap orang terhadap musibah yang menimpa tak pernah seragam. Ada orang yang panik sampai hilang kendali, ada juga yang sejurus panik lalu dengan segera mampu menguasai diri. Pada kasus lain saat musibah menimpa seseorang bisa jadi diliputi ketenangan, tak tampak adanya kegelisahan maupun kepanikan.

Energi kepercayaan dalam diri seseorang sangat menentukan refleksinya saat merespons musibah. Respons terhadap pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19), misalnya, meski situasi umum terkesan mencekam, situasi internal pada tiap-tiap individu bisa dipastikan tak seragam. Indikasinya bisa dilihat pada sikap keseharian dari sebelum, pada saat, dan setelah musibah menimpa.

Situasi internal pada tiap-tiap individu ketika merespons peristiwa tertentu adalah cermin dari keberagamaan. Bisa terjadi pada seribu orang teridentifikasi dan dinyatakan positif terpapar Covid-19, karena energi kepercayaan dalam diri mereka tak sama, maka respons masing-masing dari mereka pun berbeda, bahkan meskipun agama formal yang mereka anut sama.

Ada beberapa soal yang membingkai kehidupan Homo Sapiens dalam kerangka kepercayaan akan Tuhan: Apakah benar Tuhan ada? Jika benar bahwa Tuhan ada, apakah keberadaan-Nya bersifat informatif atau objektif; politeistis atau monoteistis; dan apakah punya pengaruh (andil) terhadap organisme alam semesta? Bagaimana sesungguhnya Tuhan "bekerja" (faal) dalam memelihara dan mengendalikan alam semesta?

Kepercayaan akan Tuhan

Ilmu tentang kepercayaan kepada Tuhan dalam khazanah Islam sering dinamai Ilmu Tauhid, yakni ilmu mengesakan Tuhan. Menurut Syekh Muhammad Abduh (1265-1323 H / 1849-1905 M), Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud (eksistensi) Allah dan sifat-sifat yang wajib melekat pada-Nya serta sifat-sifat yang mustahil ada pada-Nya (Rislat al-Tauhd, Beirut-Kairo: Dr al-Syurq, 1414 H / 1994 M, hal. 17).

Pertama-tama ialah kepercayaan mengenai Allah antara ada (wujd) dan tiada ('adam). Pada umumnya kita percaya Allah wujud. Tetapi kepercayaan ini masih mengandung kemungkinan bercabang alias tidak murni, karena kerap disertai kepercayaan kepada yang lain-lain menyerupai kepercayaan kepada-Nya.

Inilah di antara problem dalam beragama yang sedari awal menjadi concern para Nabi dan Rasul sebagai pembawa dan penyampai berita dari Tuhan. Soal ini juga menyita perhatian banyak filsuf dalam upaya menemukan kebenaran tentang realitas sejati Tuhan.

Energi kepercayaan akan Tuhan bangun di atas tiga jalur: ateisme, politeisme, dan monoteisme. Pertama, ateisme merupakan kepercayaan akan ketiadaan Tuhan dan/atau kepercayaan bahwa senyatanya tidak ada apa yang disebut kekuatan Tuhan sebagaimana dipropagandakan kaum teis.

Mereka yang tidak percaya akan Tuhan biasa disebut kaum ateis, yakni orang-orang yang anti-Tuhan. Bagi mereka, apa yang disebut "Tuhan" itu hanyalah sebuah proyeksi yang diada-adakan oleh sebab ketidakmampuan manusia mengatasi problem hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun