Mohon tunggu...
Mister Hadi
Mister Hadi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bagi Anda yang tinggal di Bogor/Depok dan sekitarnya dan ingin belajar privat Bahasa Inggris dengan saya, hubungi : 08561802478 (call/WA)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menyikapi usia 40

27 September 2011   02:52 Diperbarui: 4 April 2017   16:14 2976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Life begins at forty...


Ungkapan tadi begitu populer sehingga mereka yang berusia 40 tahun harus mempersiapkan diri menyongsong hidup baru. Lalu mengapa harus 40? Ya mungkin karena usia tersebut seorang manusia sudah matang secara emosional. Muhammad mendapat wahyu Tuhan pada usia 40 dan bergelar Rasulullah (utusan Allah) begitu juga nabi-nabi sebelumnya. Di beberapa negara ada persyaratan untuk menjadi pemimpin seseorang harus berusia 40 tahun. Begitu istimewanya usia 40 tahun ini hingga diabadikan dalam Al-Quran (surat Al-Ahqaf ayat 15). Maka tak berlebihan apabila ucapan selamat menempuh hidup baru pantas buat mereka yang berusia 40 tahun.


Dalam seminar-seminar tentang kesuksesan, usia 40 merupakan terget terakhir menjadi pribadi yang mapan secara ekonomi. Artinya  seseorang dianggap tidak sukses apabila di usia 40 tidak ada perubahan yang signifikan dalam karir dan keuangannya. Seorang pegawai yang hingga usia 40 masih menjadi staff maka kemungkinan untuk menapak ke jenjang yang lebih tinggi akan sangat sulit. Seorang wirasastawan jika pada usia 40 masih belum mendelegasikan kewenangannya pada orang lain maka dia dianggap gagal. Seorang wanita yang berusia 40 dianjurkan dokter (bukan dilarang) untuk tidak hamil dan melahirkan. Tidak ada sebuah perusahaanpun yang mengambil resiko dengan menerima pelamar yang berusia 40 tahun ke atas kecuali untuk jabatan-jabatan manajer.


Menurut Mario Teguh usia 40 ke atas adalah usia untuk menikmati hidup dan berbagi. Menurutnya usia 20 sampai 30 tahun adalah masa belajar dan pembelajaran. Pada tahap ini bayaran bukanlah hal terpenting, tapi nilai pembelajaran dan pengalaman dari pekerjaan itu yang lebih penting. Kemudian usia 30 sampai 40 adalah masanya bekerja keras dan menetapkan "harga". Dengan pendidikan, kemampuan dan pengalamannya seseorang dapat menentukan berapa dia layak dibayar, dan jika seseorang mempunyai kwalitas yang tinggi maka dalam tahap ini dia akan mampu mengumpulkan pundi-pundi untuk pensiun dini di usia 40 tahun. Nah, dalam training-training yang sekarang sedang trend, para trainer menjual paket training-nya dengan judul : Pensiun muda pensiun kaya. Intinya semua orang ingin  mapan secara ekonomi pada usia 40.


Sekarang bagaimana mereka yang pada usia 40 tahun belum sukses menurut ukuran manajemen kehidupan? Misalnya ia masih tinggal di rumah kontrakan,  belum mempunyai kendaran pribadi, belum mempunyai pekerjaan tetap, masih menjadi staff atau buruh biasa, belum mempunyai pendamping hidup, belum bisa mempekerjakan orang ( untuk wiraswastawan) dan "belum-belum" yang lain. Banyak yang sepakat kecil kemungkinan mereka akan sukses setelah usia 40, walau ada beberapa orang yang justru "melesat" setelah usia 40.


Saya termasuk orang yang gagal jika merujuk pada indikator tentang kesuksesan. Sebagai seorang pecundang hal pertama yang saya cari adalah alasan-alasan (excuses) untuk menghibur diri. Saya akan katakan  : saya memang tidak sukses secara ekonomi atau karir tapi saya mempunyai keluarga dan sahabat-sahabat yang mengerti dan men-support saya. Kedua saya harus me-redefinisikan sukses menurut saya sendiri, bukan menurut Mario Teguh, Tung Desem Waringin, Antoni Robin atau siapapun juga. Saya ingin katakan : Saya menikmati hidup ini. Saya tidak merepotkan orang lain. Rejeki yang saya makan dan yang saya nafkahkan untuk keluarga saya adalah rejeki halal bukan hasil korupsi atau menipu. Saya tidak iri atau usil dengan kesuksesan orang lain. Dan yang lebih penting saya selalu bersyukur dan masih bisa berbagi buat orang lain.


Jika diibaratkan hari usia 40 itu menjelang ashar. Pada usia ini kita akan rawan dengan penyakit-penyakit. Tuhan akan mengurangi kenikmatan yang telah Dia berikan untuk kita : kenikmatan penglihatan, pendengaran, pengecapan (lidah), pergerakan dan lainnya. Lima atau sepuluh tahun mendatang rambut kita kan putih, kulit kita akan keriput, berdiri kita tak akan setegak dulu dan suara kita akan terdengar parau. Akhirnya marilah kita berdoa : YA ALLAH, JADIKANLAH SISA UMUR KAMI UNTUK TETAP BERADA DI JALAN-MU. SESUNGGUHNYA HANYA KEPADAMULAH AKU BERSERAH DIRI DAN KEMBALI...


(untuk teman-temanku yang lahir pada tahun 1971 dan sebelumnya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun