Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Juara Bertahan Piala Afrika Terancam Pulang Cepat, Tertular "Kutukan" Piala Dunia?

20 Januari 2022   12:53 Diperbarui: 20 Januari 2022   21:58 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reaksi penyerang Aljazair Riyad Mahrez setelah gagal melakukan tendangan bebas pada pertandingan sepak bola Grup E Piala Afrika (CAN) 2021 antara Aljazair dan Guinea Khatulistiwa di Stade de Japoma di Douala pada 16 Januari 2022.| Sumber: Charly Triballeau/AFP via Twibunnews.com

Piala Afrika 2021 yang digelar di Kamerun sejak 9 Januari 2022 lalu, kini memasuki fase mendebarkan.

Ya, usai diwarnai serangkaian kabar mengejutkan di awal turnamen, Piala Afrika edisi ke-33 ini memasuki periode menentukan. Utamanya perihal siapa saja dari 24 tim kontestan yang akan lolos ke babak 16 besar.

Menariknya, sang juara bertahan, Aljazair yang diperkuat beberapa pemain tenar yang main di klub top Eropa seperti kapten Riyadh Mahrez (Manchester City) dan Ismail Bennacer (AC Milan), kini terancam gagal lolos ke babak knock out.

Andai Aljazair tersingkir di fase grup, kita bisa berujar bahwa kutukan juara bertahan di Piala Dunia, menular di Piala Afrika.

Di Piala Dunia, dalam beberapa edisi terakhir, memang muncul kutukan bagi tim juara bertahan.

Entah memang terkutuk atau hanya sedang bernasib apes, tim-tim juara di Piala Dunia sebelumnya, tampil melempem dan langsung tersingkir di fase grup.

Kutukan itu dialami Italia di Piala Dunia 2010.

Datang dengan status sebagai juara Piala Dunia 2006, Italia langsung tersingkir di Piala Dunia yang digelar di Afrika Selatan. Azzurri jadi juru kunci Grup F, di bawah Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru.

Beban kutukan itu disandang Spanyol di Piala Dunia 2014. Tampil sebagai juara bertahan, Spanyol justru langsung keok di fase grup. Gagal lolos. Bahkan di awal turnamen dihajar 1-5 oleh Belanda, tim yag mereka kalahkan di final Piala Dunia 2010.

Dan terakhir, di Piala Dunia 2018 lalu, siapa sangka, Jerman juga terkena kutukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun